Demi pemilihan presiden (Pilpres) 2029, calon presiden (capres) nomor urut satu pada Pilpres 2024, Anies Baswedan lebih baik menolak diusung Partai NasDem di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 sebagai calon gubernur (cagub).
Pasalnya menurut pengamat politik Refly Harun, selain bermain politik dua kaki, Partai NasDem bisa jadi menjual Anies Baswedan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto agar tunduk pada Pilpres 2029 jika Menteri Pertahanan itu kembali maju.
Baca Juga: Anies Persilakan NasDem dan PDIP Ikut Mengusungnya Bersama PKS dan PKB di Pilkada Jakarta
"Dan sepertinya entahlah ya apakah NasDem betul-betul main dua kaki atau justru nanti akan dijual ke Prabowo mengatakan tenang Pak Prabowo, Anies sih urusan kami, kami bisa tundukkan Anies," ucapnya.
"Kompleksitasnya di 2029 ketika Prabowo mau maju dan yang akan berhadapan dengan Anies kembali misalnya, politik begitulah ya banyak sekali hal-hal yang kemudian tidak bisa kita sangka," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Rabu (5/6).
Sementara sebelumnya, Partai Nasdem menyatakan masih mempertimbangkan nama Anies Baswedan untuk diusung dalam Pilkada Jakarta 2024. Kendati demikian, Partai Nasdem juga mengaku tetap mengutamakan kader internal.
"Mungkin saja, (Anies diusung maju di Pilkada Jakarta). Ini kan sangat dinamis," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Nasdem Prananda Surya Paloh kepada wartawan di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024), dikutip dari Republika.
Prananda mengatakan, kendati masih mempertimbangkan Anies, tentunya dia menyebut mengutamakan untuk mempertimbangkan kader Nasdem.
Seperti nama Ahmad Sahroni yang kini menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem dan Wibi Andrino yang saat ini merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Nasdem.