Pengamat politik Refly Harun mengisyaratkan Anies Baswedan untuk menolak diusung Partai NasDem sebagai calon gubernur (cagub) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Karena menurut Refly Harun, Anies akan menghadapi dua kali 'pengkhianatan' dari NasDem atau hanya dimanfaatkannya jika menerima pinangan untuk Pilkada Jakarta 2024, pasalnya partai yang dipimpin Surya Paloh itu sudah pasti bergabung dengan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kaesang Tidak Akan Lagi Dicalonkan Jika Ridwan Kamil Jadi Cagub Gerindra di Pilkada Jakarta
"Karena menurut saya kalau Anies diusung oleh NasDem maka Anies akan menghadapi dua kali 'pengkhianatan' dari NasDem atau NasDem hanya memanfaatkan Anies Baswedan saja tetapi tidak pernah memberikan katakanlah energi oposisional," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Selasa (11/6).
"Mereka sudah pasti bergabung dengan pemerintahan tinggal menunggu berapa kursi yang mereka akan dapatkan, mereka memang tidak menawarkan atau tidak meminta berapa kursi karena mereka tahu mereka di pihak yang kalah tetapi bukan berarti mereka tidak mengirimkan sinyal untuk mendapatkan kursi tersebut," imbuhnya.
Sementara sebelumnya, capres Anies Rasyid Baswedan mengakui bahwa dirinya mendapat 'pinangan' dari Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh untuk maju periode kedua pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Meski begitu, dia belum gamblang memberikan jawaban atas pinangan itu.
"Pertemuan ada (dengan Surya Paloh), tapi belum ada pembicaraan lebih jauh, memang sudah diungkapkan," kata Anies kepada wartawan di sela perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-55 di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024), dikutip dari Republika.