Jika PDIP Jagokan Kader daripada Anies di Pilkada DKI Jakarta, Ini yang Terjadi

Jika PDIP Jagokan Kader daripada Anies di Pilkada DKI Jakarta, Ini yang Terjadi Kredit Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Pengamat politik Refly Harun menilai jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjagokan kader daripada Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024 maka gerakan perlawanan terhadap pembangkangan konstitusi tidak akan besar.

Namun jika PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024, maka para pendukungnya akan berada di belakang partai banteng itu dan bersama berusaha memenangkan kompetisi.

Baca Juga: Kaesang Pasti Tetap Bisa Maju Pilkada 2024 Meski Ada Putusan MK

"Saya khawatir PDIP akan tergoda kalau punya kesempatan untuk mengajukan kader sendiri, kalau seandainya tergoda maka ya sudah saya mengatakan gerakan ini tidak akan besar, perlawanan terhadap pembangkangan konstitusi," ungkapnya. 

"Tetapi kalau Anies yang dimajukan mungkin para pendukung Anies akan berada di belakang PDIP, dan bersama-sama dengan PDIP berusaha memenangkan pertarungan," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (22/8).

Diketahui, PDIP kini bisa maju Pilkada DKI Jakarta 2024 tanpa harus berkoalisi karena mempunyai 15 persen suara setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang dimohonkan Partai Buruh dan Gelora, MK memutuskan mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah.

"Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian," kata Ketua MK Suhartoyo dalam sidang pembacaan putusan yang digelar pada Selasa (20/8/2024), dikutip dari Kompas.

MK memutuskan ambang batas atau threshold pencalonan kepala daerah tidak lagi sebesar 25 persen prolehan suara partai politik/gabungan partai politik hasil Pileg DPRD sebelumnya, atau 20 persen kursi DPRD.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini