Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi isu kadernya akan menjadi menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Haedar mengatakan tidak ingin berspekulasi, karena penyusunan menteri merupakan hak prerogatif presiden, yang bisa dilakukan oleh pihaknya adalah menghormati apapun keputusan Prabowo.
Baca Juga: Kenapa Anggota DPR 2024-2029 Dapat Tunjangan Rumah, Bukan Rumah Dinas?
"Jangan mendahului presiden terpilih, jadi kita tunggu 20 Oktober [2024]. Seluruhnya hak prerogatif presiden, kita hargai, kita hormati," paparnya usai meresmikan Dormitory UMY di Yogyakarta, dikutip Jumat (04/10).
Namun dirinya yakin susunan kabinet Prabowo-Gibran nanti akan merepresentasikan berbagai profesi, golongan dan kekuatan di masyarakat. Apalagi Prabowo merupakan sosok yang menguasai peta Indonesia, peta kekuatan masyarakat.
Karenanya ia menghormati keputusan Prabowo, siapapun yang dipilihnya sebagai menteri di kabinet mendatang, termasuk kader Muhammadiyah harus mampu membangun Indonesia. "Sekali lagi kita hormati, kita percaya," tandasnya.