Paparan Judi Online Terhadap Anak-anak Naik 300%, Upaya Pj Gubernur Teguh Memeranginya

Paparan Judi Online Terhadap Anak-anak Naik 300%, Upaya Pj Gubernur Teguh Memeranginya Kredit Foto: Achmad Rizki Muazam

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengajak warga ibu kota dan siswa sekolah untuk memerangi judi online dalam kegiatan Edukasi dan Pelatihan Literasi Digital bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan SMAN 92 Jakarta.

"Diperlukan pembekalan literasi digital yang baik bagi orang tua dan anak untuk menghindari risiko kekerasan berbasis gender online, termasuk judi online yang tidak diinginkan. Selain itu, orang tua perlu berperan dalam mendampingi anak-anak saat berinteraksi di dunia maya secara aman dan bijak," terang Pj. Gubernur Teguh, dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Selasa (12/11).

Baca Juga: Bekomitmen Sukseskan Pilkada Jakarta, Teguh Ungkap Upaya Pemprov DKI

Pj. Gubernur Teguh berharap sosialisasi dengan tema 'Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat' ini dapat meningkatkan pemahaman terkait bahaya judi online, sehingga masyarakat terlindungi dari aktivitas digital yang merugikan.

Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terjadi peningkatan paparan judi online terhadap anak hingga 300am kurun waktu 2017-2023. Sepanjang 2023 terdapat 1.856 anak terlibat judi online dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp 2,295 miliar. Anak-anak tersebut memiliki rentang usia di atas 17 tahun (1.309 anak), 11-16 tahun (441 anak), dan di bawah 11 tahun (106 anak).

"Anak-anak terpapar judi online antara lain dari iklan pada game, orang tua penjudi, dan masifnya promosi lewat media sosial. Paparan ini menyebabkan anak mencoba hingga berpotensi kecanduan judi online," ujarnya.

Menurut Pj. Gubernur Teguh, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi berbagai aktivitas digital anggota keluarganya, khususnya anak-anak yang sering menghabiskan sebagian besar waktunya menggunakan internet. Sebab, judi online sering dikemas secara menarik dengan menggunakan modus games online.

"Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Infomatika dan Statistik berupaya meningkatkan pemahaman literasi digital masyarakat Jakarta melalui beragam kegiatan, salah satunya webinar/seminar literasi digital Jakarta bertajuk SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) yang telah dilakukan sejak 2022. Sasaran pesertanya adalah Kader Dasawisma, Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejaheraan Keluarga (PKK), para pelajar se-DKI Jakarta, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan masyarakat umum," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga terus menguatkan sinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI melalui Jalahoaks dan Siberkreasi guna menyediakan informasi yang akurat, menciptakan lingkungan digital yang sehat, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyaring informasi di media sosial.

"Berbagai pihak yang menyediakan fasilitas pemenuhan hak anak bersama-sama melakukan pencegahan yang tepat guna kepada anak di Jakarta. Sehingga tidak ada lagi anak di Jakarta yang terlibat judi online. Dan anak yang terlibat judi online mendapatkan perhatian serius, serta bimbingan dan konseling psikologis agar tidak terjerumus kembali pada kasus yang sama," tuturnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini