Jakarta Update, Pemprov DKI Sampaikan Sejumlah Perkembangan Informasi Termasuk Kebakaran Plaza Glodok

Jakarta Update, Pemprov DKI Sampaikan Sejumlah Perkembangan Informasi Termasuk Kebakaran Plaza Glodok Kredit Foto: Dok. Pemprov DKI

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sejumlah perkembangan informasi dalam Jakarta Update yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama media massa di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025).

Dalam Jakarta Update yang digelar dengan konsep serius tapi santai, terdapat lima isu yang dibahas Pemprov DKI, yaitu proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG); penataan kawasan dan permukiman; antisipasi musim hujan; kebakaran yang sedang terjadi, terutama di Plaza Glodok dan Kemayoran; hingga proses naming right atau hak penamaan stasiun MRT Jakarta di Cipete Raya menjadi Stasiun Cipete Raya Tuku.

Baca Juga: Diresmikan Prabowo, Ini Cakupan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan

"Jadi, hal pertama yang akan dibahas terkait PBG, di mana ini berkorelasi dengan Program Strategis Nasional (PSN), yaitu pemerintah ingin membangun tiga juta rumah. Hal ini sekaligus menjadi komitmen kita untuk meningkatkan pelayanan publik," ujar Pj. Gubernur Teguh Setyabudi, dikutip dari siaran pers Pemprov DKI, Rabu (22/1). 

"Untuk mendapatkan PBG, ada beberapa tahapan, tapi prosesnya sangatnya cepat. Khusus di Jakarta, bisa dilakukan di bawah 30 menit, tepatnya bisa berhasil dalam 17 menit 31 detik, padahal itu pakai proses bayar. Jadi, perlu saya sampaikan, sepanjang persyaratannya jelas, tuntas, itu bisa cepat prosesnya. Penerbitan PBG itu juga sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama," imbuhnya.

Kemudian, hal kedua yang dijelaskan oleh Pj. Gubernur Teguh adalah penataan kawasan permukiman agar warga memiliki tempat tinggal yang layak huni. Ia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menata kawasan padat penduduk. Launching Program Rumah Layak Huni sudah dilakukan di Tanah Tinggi, Johar Baru, pada Senin petang (20/1).

"Kita lihat di wilayah Johar Baru, di Tanah Tinggi, nanti akan ada renovasi di sana. Kami juga sampaikan hal ini di wilayah Jakarta Barat, seperti Palmerah. Namun, ini tidak mengalihkan perhatian kita terkait penataan penduduk di bawah kolong tol, ini kita lakukan terus secara smart, khususnya di wilayah Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat. Lalu, untuk pengisian rusun yang di Pasar Rumput masih terus dilakukan, karena belum full, di sana masih berjalan, hanya perlu clear dokumennya (oleh warga calon penghuni)," jelas Pj. Gubernur Teguh.

Selanjutnya, Pj. Gubernur Teguh menjelaskan, upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan. Ia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta masih mengambil berbagai langkah antisipasi, seperti pembangunan saluran makro dan pendukung. Namun, saluran tersebut hanya mampu menampung air dengan curah hujan maksimal 150 milimeter per hari, serta saluran pendukung maksimal hanya menerima curah hujan 100 milimeter per hari. 

"Jadi, kita sangat intens memperhatikan terkait update perkiraan cuaca yang diberikan BMKG, kalau bisa kita ansitipasi. Lalu, untuk kejadian rob, pembangunan tanggul pantai sudah diungkapkan akan selesai tahun 2030. Tapi, kami tidak bisa hanya menunggu, kami selalu merapatkan hal ini menjadi pembahasqn bersama. Jadi, tahun 2025 akan dibangun tanggul mitigasi yang sudah ada di beberapa wilayah. Sehingga, nantinya tanggul itu dapat membantu menangani masalah rob. Dengan tanggul mitigasi ini kita upayakan genangan bisa teratasi dan rob bisa kita minimalisir," ungkap Pj. Gubernur Teguh. 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan turut menanggapi kebakaran di Plaza Glodok. Menurutnya, ada empat poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan mitigasi bencana kebakaran, yaitu akses petugas pemadam kebakaran, ketersediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), ketersediaan alat evakuasi seperti tangga penyelamatan, serta pelindung penyelamatan kebakaran gedung.

"Ini yang harus menjadi perhatian kita. Di Plaza Glodok, pada 2023, kami menilai kondisi gedung belum memenuhi empat hal untuk standar mitigasi tersebut. Jadi, kami juga selalu melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menangani pencegahan kebakaran gedung di Jakarta. Hampir setiap tahun kita keluarkan sertifikat keselamatan kebakaran, setelah dilakukan pembinaan," kata Satriadi Gunawan. 

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini