Biografi Xi Jinping: Presiden Tiongkok dan Pemimpin Tertinggi Partai Komunis Tiongkok

Biografi Xi Jinping: Presiden Tiongkok dan Pemimpin Tertinggi Partai Komunis Tiongkok Kredit Foto: APEC CEO Summit 2013

Xi Jinping adalah pemimpin tertinggi di Partai Komunis Tiongkok dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok.

Xi Jinping lahir pada tahun 1953 dari seorang pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), Xi Jinping naik ke peringkat partai untuk menjadi pemain utama di Politbiro Tiongkok.

Pada 2013, Xi terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Ketua Komisi Militer dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Beredar Narasi Ormas Komunis Boleh Berdiri Lagi? Apa Benar?

Meskipun ia mendapat kritik atas pelanggaran hak asasi manusia dan peraturan ekonomi yang mengganggu, Xi juga melanjutkan kebangkitan negara itu sebagai negara adidaya global.

Nama dan filosofinya ditambahkan ke konstitusi partai pada 2017, dan tahun berikutnya ia berhasil mendorong penghapusan batasan masa jabatan presiden.

Kehidupan Awal

Xi merupakan putra seorang pemimpin Partai Komunis Tiongkok bernama Xi Zhongxun, mantan rekan pendiri Komunis Tiongkok Mao Tse-tung.

Dianggap sebagai “pangeran”—seseorang yang ditakdirkan untuk naik dalam pemerintahan karena hubungan keluarga—takdir Xi berubah ketika ayahnya dilengserkan dari kekuasaan pada tahun 1962.

Pada tahun 1966, Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan, sebuah gerakan sosial politik yang dimaksudkan untuk melestarikan ideologi Komunis "sejati" dan membersihkan sisa-sisa masyarakat kapitalis.

Waktu itu, semua pendidikan formal dihentikan, dan Xi, pada waktu itu di sekolah menengah, dikirim untuk bekerja di desa pertanian terpencil selama tujuh tahun, melakukan pekerjaan manual dan hidup dari bubur beras.

Di sanalah Xi tumbuh baik secara fisik maupun mental. Walaupun ia dianggap lemah ketika dia pertama kali tiba, dia tumbuh kuat dan penuh kasih dan mengembangkan hubungan baik bekerja bersama penduduk desa.

Baca Juga: Kabar Baik! 100 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi COVID-19 Dosis Lengkap

Meskipun Revolusi Kebudayaan gagal, Xi muncul dengan rasa idealisme dan pragmatisme.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover