Biografi Woodrow Wilson: Presiden ke-28 Amerika Serikat yang Terkenal dengan Empat Belas Poin Perjanjian Versailles

Biografi Woodrow Wilson: Presiden ke-28 Amerika Serikat yang Terkenal dengan Empat Belas Poin Perjanjian Versailles Kredit Foto: Flickr.com: Woodrow Wilson Presidential Library Archives

Kepresidenan Woodrow Wilson

Wilson adalah presiden Amerika Serikat ke-28, menjabat dua periode dari tahun 1913 hingga 1921. Wilson dinominasikan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada platform New Freedom pada tahun 1912, menentang petahana Republik William Howard Taft.

 Namun, Theodore Roosevelt, pendahulu Taft, tidak puas dengan kinerjanya sebagai presiden dan meluncurkan kampanye pihak ketiga. Ini membagi suara Partai Republik, memastikan kemenangan Wilson. Ia dilantik pada 4 Maret 1913.

Baca Juga: Wanita Yang Bentak Ibu Arteria Dahlan Datang Ke DPR, Cium Tangan dan Menangis Sambil...

Hak Pilih Wanita

Presiden baru memasuki Gedung Putih tepat saat gerakan hak pilih perempuan mulai meningkat. Meskipun Wilson awalnya "suam-suam kuku" terhadap hak perempuan untuk memilih, sejarawan umumnya setuju bahwa pandangannya tentang hak pilih berkembang dan dia akhirnya mendukung penyebabnya.

Pada tahun 1917, sekelompok suffragists piket di luar Gedung Putih menuntut dukungan Wilson. Kelompok itu damai tetapi segera berubah menjadi kekerasan, dengan banyak pengunjuk rasa ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Baca Juga: "Pemerintah Harus Fokus Produksi Vaksin Merah Putih, bukan Vaksin Asing"

Pada awalnya, Wilson marah dengan perilaku para wanita, tetapi dia terkejut mengetahui bahwa beberapa orang melakukan mogok makan dan dicekok paksa makan oleh polisi. Dalam pidatonya di depan Senat pada Januari 1918, Wilson secara terbuka mendukung hak perempuan untuk memilih.

Bergabung dengan putrinya, Jessie Woodrow Wilson Sayre, Wilson terus berbicara untuk tujuan tersebut dan menghubungi anggota Kongres dengan personal al dan banding tertulis. Akhirnya, pada 18 Agustus 1920, Amandemen ke-19 diratifikasi oleh dua pertiga mayoritas negara bagian.

Reformasi Ekonomi

Platform New Freedom Wilson menyukai usaha kecil dan petani, dan dia mengejar apa yang dia sebut "Triple Wall of Privilege." Pada tahun 1913, ia menandatangani Underwood-Simmons Act, yang mengurangi tarif pajak yang sebelumnya menguntungkan industrialis daripada usaha kecil.

Dia juga menyetujui Federal Reserve Act, membuat pinjaman lebih mudah diakses oleh rata-rata orang Amerika. Dia lebih lanjut menegakkan undang-undang anti-trust pada tahun 1914 dengan Clayton Antitrust Act, yang mendukung serikat pekerja, memungkinkan pemogokan, boikot dan piket damai.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover