Apa Itu Sosialisme Gandhi?

Apa Itu Sosialisme Gandhi? Kredit Foto: Own work

Kepercayaan terhadap Tuhan

Menurut Gandhi, Kebenaran dan ahimsa harus menjelma dalam sosialisme. Agar mereka bisa, pemilih harus memiliki iman yang hidup kepada Tuhan.

Ketaatan mekanis belaka pada kebenaran dan ahimsa kemungkinan akan runtuh pada saat yang kritis. Oleh karena itu Gandhi menyatakan bahwa Kebenaran adalah Tuhan.

Baca Juga: Wisma Atlet Lockdown, Anggota DPR Minta Kebutuhan Logistik Terpenuhi

Metode Pasti Satyagraha

Gandhi menetapkan metode satyagraha menjadi sarana tertinggi dan sempurna, serta menjadi salah satu kekuatan terbesar. Hal ini dikarenakan, Sosialisme tidak akan dicapai dengan cara lain. Satyagraha dapat membersihkan masyarakat dari segala kejahatan, politik, ekonomi dan moral.

Gandhisme memberikan kebebasan kapitalis dan zamnidar mendirikan dan mempertahankan pabrik di tanah mereka namun tetap memberikan negara tanggung jawab atas kendali keseluruhan.

Gandhisme tidak ingin pula bahwa properti dinasionalisasi karena tiap perusahaan memiliki produksi yang direncanakan.

Negara harus memperhatikan tatanan sosial di masa depan yang berdasarkan pada Charkha dan mencakup mempromosikan kesejahteraan penduduk desa.

Dasar tanpa kekerasan

Gandhisme tidak menganut kepercayaan sosialis bahwa pemusatan kebutuhan hidup akan menghasilkan kesejahteraan bersama, ketika industri yang tersentralisasi direncanakan dan dimiliki oleh Negara.

Konsepsi sosialistik Barat lahir dalam lingkungan yang berbau kekerasan. Motif yang ada di balik tipe Barat dan Timur adalah sama—kesejahteraan terbesar seluruh masyarakat dan penghapusan ketidaksetaraan yang mengerikan yang mengakibatkan adanya jutaan 'milik-milik' dan segelintir orang 'memiliki'.

Gandhi percaya bahwa tujuan ini hanya dapat dicapai ketika non-kekerasan diterima oleh pikiran terbaik dunia sebagai dasar di mana tatanan sosial yang adil akan dibangun.

Gandhi berpendapat bahwa kekuatan proletariat melalui kekerasan pasti akan gagal pada akhirnya. Apa yang diperoleh dengan kekerasan harus hilang sebelum kekerasan superior.

Kemerdekaan harus dimulai dari bawah. Dengan demikian, setiap desa akan menjadi republik atau panchayat yang memiliki kekuasaan penuh.

Oleh karena itu, setiap desa harus mandiri dan mampu mengelola urusannya bahkan sampai tingkat membela diri terhadap seluruh dunia. Itu akan dilatih dan dipersiapkan untuk binasa dalam upaya mempertahankan diri terhadap serangan gencar dari luar.

Jadi, pada akhirnya, individulah yang menjadi unitnya. Ini tidak mengecualikan ketergantungan pada dan bantuan sukarela dari tetangga atau dari dunia. Ini akan menjadi permainan kekuatan bersama yang bebas dan sukarela.

Baca Juga: Pamer Beri Dana Hibah ke Parpol, Mas Anies Kena Sentil Ketua DPRD DKI: Jadi Seolah-olah Ini Bantuan Keuangan Itu Inisiatif Gubernur

Masyarakat seperti itu tentu sangat berbudaya di mana setiap pria dan wanita tahu apa yang dia inginkan dan terlebih lagi, tahu bahwa tidak seorang pun harus menginginkan apa pun yang tidak dapat dimiliki orang lain dengan kerja yang setara.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover