Beredar narasi yang mengklaim bahwa Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia yang berasal dari Tiongkok merupakan tentara merah yang disusupkan oleh China untuk masuk ke Indonesia. Narasi tersebut mulai beredar setelah tersebarnya pesan berantai di WhatsApp baru-baru ini.
Adapun penyebar mengklaim bahwa narasi yang diangkatnya tersebut berasa dari berbagai sumber yang tidak disebutkan secara spesifik. Ia hanya mengklaim bahwa informasi tersebut salah satunya bersumber dari seorang jenderal TNI. Ia pun mengimbau agar Indonesia harus belajar dari berbagai negara yang dikuasai oleh negara Komunis China saat ini tanpa menyebutkan contoh negaranya. Berikut bunyi narasi tersebut:
"Menurut informasi dari berbagai sumber, termasuk Jendral TNI bahwa TKA Asing asal Cina adalah Tentara Merah Cina yang disusupkan. Indonesia harus belajar dari berbagai Negara yang dikuasai Negeri Komunis Cina saat ini."
Untuk cek fakta, ternyata narasi yang tersebar tersebut adalah keliru. Faktanya, narasi ini merupakan hoaks lama yang kembali beredar di tengah masyarakat, mengingat sentimen soal etnis Tiongkok di Indonesia memang sudah ada sejak dulu.
Adapun sebelumnya, sempat pula beredar narasi senada lewat sebuah video yang tersebar di WhatsApp. Dalam video itu, disebutkan bahwa TKA asa Tiongkok merupakan tentara melalui narasi yang berbunyi sebagai berikut:
"...jadi pertahun rakyat China daratan yang masuk ke Indonesia itu 2 juta. 2020 genap 10 juta. Itu mereka di permukaan ngakunya buruh. Tapi itu mayoritas tentaran merah."
Selain itu, adapula narasi senada yang beredar lebih dulu, yakni sebuah video yang beredar pada April 2021 lalu dengan judul "G4WATT..!!! 10JT T3NT4R4 MERAH C!N4 MASUK KE NKRI. TNI AD MINTA BANTUAN KE UMMAT ISLAM."
Narasi semacam ini pun sebelumnya sudah pernah dibantah oleh Wiranto saat masih menjabat sebagai Menko Polhukam pada Februari 2019 lalu. Saat itu, ia mempertanyakan mengapa kabar semacam itu bisa beredar serta menyatakan bahwa hal itu merupakan hoaks.
"Kok ada ribuan tentara China menyelundup Indonesia, masya Allah, itu namanya hoaks," ungkapnya dalam artikel Merdeka.com yang terbit pada 24 Februari 2019.
Selain itu, pihak Imigrasi dalam sebuah kesempatan juga sempat menyatakan bahwa TKA China yang masuk ke Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini disampaikan dalam artikel CNNIndonesia.com yang terbut pada 24 Januari 2021 lalu.
"Seluruh penumpang asing yang mendarat masuk dalam kategori orang asing yang diizinkan masuk ke Wilayah Indonesia berdasarkan SE Dirjen Imigrasi tentang pembatasan sementara masuknya orang asing ke wilayah Indonesia dalam masa pandemi Covid-19," ujar Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi Ahmad Nursaleh dalam artikel tersebut.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa narasi tersebut adalah hoaks. Merujuk kepada '7 Tipe Mis dan Disinformasi', hoaks ini tergolong ke dalam kategori 'misleading content' atau konten yang menyesatkan, yakni penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
Dalam hal ini, pelaku menggunakan informasi sesat melalui narasi yang mengklaim bahwa TKA China di Indonesia merupakan tentara merah yang disusupkan. Hal ini dilakukan guna membingkai isu pro dan kontra terkait ratusan TKA China yang masuk ke Indonesia, tepatnya saat pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.
Baca Juga: Pengusaha China Ikut Bangun Pulau Bintan