Pentolan Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin marah besar ketika mendengar politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera meminta masyarakat memaafkan Ferdinand Hutahaean atas cuitan ‘Allahmu Lemah’
Novel Bamukmin lantas mengatakan Kapitra Ampera dan partainya PDI Perjuangan memang selama ini dikenal maju paling depan untuk membela para pelaku penista agama.
“Kapitra jelas memang bagian dari kelompok pendukung penista agama karna partai PDI Perjuangan garda terdepan dalam mendukung penista agama seperti si Ahok,” kata Novel Bamukmin ketika dikonfirmasi Populis.id lewat sambungan telepon Senin (10/1/2022).
Menurut Novel Bamukmin, pembelaan Kapitra Ampera untuk Ferdinand Hutahaean menunjukan eks kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu tidak lagi berpihak kepada keadilan setelah menjadi politisi PDI Perjuangan.
“Kapitra ini sudah tertutup mata hatinya akan kebenaran sehingga kemungkaran apapun atas nama agama , negara dan hukum dia pasti bela,” tegas Novel.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera meminta masyarakat memaafkan dan tidak lagi menghukum Ferdinand Hutahaean karena cuitan ‘Allahmu Lemah’
Kapitra mengatakan ini setelah dirinya mengetahui mantan Politisi Partai Demokrat itu adalah seorang Mualaf.Kapitra meyakini pengakuan Ferdinand yang telah memeluk Islam sejak 2017 silam bukan semata - mata hanya ingin lolos dari jerat hukum cuitan yang disinyalir menista agama tersebut.
“Kita harus tunjukkan juga Islam sebagai agama yang damai, yang pemaaf, yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Kita harus memaafkan, apalagi dia mualaf,” kata Kapitra Minggu (9/1/2022).
Buntut cuitan ini Ferdinan harus berurusan dengan polisi lantaran pernyataan ini dilaporkan ke Bareskrim Polri. Polisi telah memeriksa 10 saksi dan menaikan status perkara ini ke tahap penyidikan. Ferdinand sendiri dijadwalkan bakal diperiksa pada Senin (10/1/2022) sebagai saksi.
Menurut Kapitra, cuitan yang bikin gempar itu bisa saja terjadi lantaran Ferdinand tengah mengalami pergolakan batin. Hal ini kata dia merupakan bagian dari perjalanan spiritualnya, sehingga tidak dibenarkan jika pernyataan itu menista agama tertentu.
“Mungkin ini perjalanan spiritualnya, boleh jadi ada narasi-narasi di luar kesadarannya lalu terupload sama dia. Saya pikir ini bukan contoh penistaan,” ucapnya.
Di awal - awal kasus pertama kali mencuat Kapitra sempat marah besar. Kapitra menyatakan, pernyataan Ferdinand ini sudah sudah kelewat batas.
“Ferdinand lost control dia. Kebablasan, offside,” kata Kapitra Kamis (6/1/2022).
Kapitra mengatakan, pernyataan Ferdinand itu sangat rawan memantik perpecahan di tengah masyarakat yang berimbas pada terganggunya stabilitas negara. Untuk itu dia meminta polisi untuk tidak pikir panjang, Ferdinand kata dia harus segera ditangkap.
“Saya minta polisi tindak tegas dong. Yang begini, ya (tangkap), saya minta tindak tegas,” tegas Kapitra.