Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis melontarkan kritik pedas kepada politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan terkait dugaan rasial yang dilakukan kepada masyarakat Sunda.
Dimana anak buah Megawati Soekarnoputri itu meminta Jaksa Agung memecat Kajari Jawa Barat hanya karena yang bersangkutan menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat dengan DPR RI baru - baru ini. Tindakan itu memicu ketersinggungan masyarakat penutur bahasa Sunda.
Cholil Nafis kemudian meminta Arteria Dahlan lebih baik diam saja ketika dia tidak mengerti apa yang disampaikan Kajari Jawa Barat itu, bukan justru meminta yang bersangkutan malah dipecat.
"Klo tak ngerti diam aja atau minta diterjemahkan bukan minta dipecat," kata Cholil Nafis di akun twitternya Jumat (21/1/2022).
Cholil Nafis menegaskan, keberagaman bahasa daerah yang Indonesia seharusnya menjadi kebanggaan. Sehingga penggunaan bahasa daerah dalam forum - forum resmi seharusnya tidak dipermasalahkan, bukan sebaliknya mengecam penutur bahasa daerah.
Baca Juga: Kesal Sampai Ubun-ubun, Lord Sunda Empire Mau Damprat Arteria Dahlan
"Semua kita bangga dg kekayaan bahasa di Indonesia, lah ini malah mau memecat Kejati krn menggunakan bahasa Sunda," ujarnya.
Adapun tindakan Arteria Dahlan bikin geram sejumlah pihak, baik dari budayawan hingga Gubernur Jawa Tengah Ridwan Kamil, mereka beramai - ramai menuntut agar dia segera meminta maaf. Meski sempat menolak meminta maaf, namun kekinian Arteria Dahlan akhirnya memohon maaf, dia juga diganjar sanksi teguran keras dari partainya.
Meski telah meminta maaf, namun beberapa kelompok masyarakat Sunda tetap memperkarakan Arteria Dahlan ke polisi atas pernyataan yang mengarah pada tindak rasial itu.
"Pelajaran bagi kita semua agar saling menghormati dan mencintai," tutup Cholil Nafis.