Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik Gubernur Anies Baswedan yang disebutnya tidak maksimal menjalankan Peraturan Daerah (Perda) terkait penanganan Banjir di DKI.
Pras sapaan Prasetyo mengatakan, salah satu program penangan banjir yang sama sekali tidak tersentuh Anies Baswedan adalah normalisasi sungai dan kali di Jakarta. Padahal program telah terbukti manjur menghalau banjir ketika DKI Jakarta masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pras Anies Baswedan memang sengaja tidak menjalankan program tersebut hanya karena takut dibilang tukang Gusur. Memang untuk memuluskan program normalisasi sungai ini,maka permukiman liar di bantaran kali dan sungai memang harus digusur pemerintah. Pada era Ahok, warga yang menerobos bantaran sungai ini digusur dan ditempatkan di sejumlah rumah susun milik Pemda DKI.
"Gubernur (Anies Baswedan) takut disebut tukang gusur,”kata Pras ketika dikonfirmasi Senin (24/1/2022).
Menurut Pras, penanganan banjir DKI Jakarta di tangan Anies Baswedan dilakukan hanya sekedarnya saja, Anies lebih memilih mengeruk lumpur pada sungai dan kali serta membuat sumur resapan dengan anggaran fantastis, tetapi nyatanya warga DKI Jakarta tetap diterjang banjir disetiap musim penghujan.
Baca Juga: Jokowi Geser Ibu Kota Negara, Anies Baswedan Angkat Bicara, Harap Jangan Kaget Dengar Omongannya
Padahal kata Pras dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2019, DPR DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran untuk mengeksekusi program normalisasi sungai ini, anggaran itu dapat dipakai untuk betonisasi hingga pembebasan lahan, namun hingga akhir masa jabatannya, Anies Baswedan sama sekali tidak menjalankan program tersebut.
“Tapi faktanya Gubernur tidak melaksanakan perintah Perda tersebut dan tidak mau melaksanakan pembebasan lahan," tegasnya.
Pras juga meminta Anies tidak berlindung dibalik Perda dalam menjalankan ambisi pribadinya menggelar Formula E. Apalagi, untuk melaksanakan ajang balap mobil listrik itu menggunakan dana triliunan rupiah dari APBD.
"Masalah Jakarta itu dua, macet dan banjir. Jadi tolong ayo sama-sama kerja, fokus dulu ke masalah itu," pungkasnya.