Pegiat media sosial Denny Siregar menyindir eks calon legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) Edy Mulyadi atas kasus ujaran kebencian yang menyeretnya, buntut menyebut Kalimantan sebagai lokasi jin membuang anak.
Denny Siregar mengatakan, sekarang ini Edy jelas sudah mulai panik dan khawatir sebab polisi gerak cepat (gercep) mengusut kasus itu.
Adapun kasus itu kini telah naik ke tahap penyidikan setelah Bareskrim Polri menarik 16 pengaduan dan 18 pernyataan sikap yang masuk di Polda Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat untuk ditangani di Jakarta.
“Kebayang deg2annya si Eddy Mulyadi beberapa hari ini. Tidur ga tenang. Makan ga enak,” kata Denny Siregar di akun twitternya dikutip Populis.id Rabu (26/1/2022).
Adapun pernyataan Edy ini membuat jengkel berbagai kalangan masyarakat lantaran dianggap rasis, tak terkecuali bagi elemen masyarakat di Kalimantan sendiri.
Sejak omongan Edy itu viral di media sosial beberapa hari lalu, masyarakat Kalimantan kompak mengutuk hal tersebut, mereka menggelar aksi demonstrasi dan meminta polisi segera turun tangan. Masyarakat Borneo juga mengancam bakal mengadili Edy dengan hukum adat lantaran dinilai telah menyakiti hati masyarakat dengan ucapan rasis.
Baca Juga: Polisi Bergerak Cepat, Kasus Edy Mulyadi Naik ke Tahap Penyidikan, Bakal Nyusul Ferdinand?
Ramai dikecam, Edy kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut, dia mengatakan, tak ada niatan untuk melukai hati masyarakat Kalimantan, ucapan ‘tempat jin membuang anak’ kata dia merujuk pada tempat yang sepi, dan jauh dari kota - kota besar sehingga terkesan angker.
Meski demikian, permintaan maaf Edy justru membuat masyarakat Kalimantan semakin dongkol, dia dinilai tidak serius meminta maaf, sebab dalam video permintaan maaf itu , Edy tampak santai seperti tak ada rasa penyesalan, dia juga terlihat tersenyum dan tertawa.
“Saya benar-benar minta maaf mau dianggap, saya tetap minta maaf. Cuman yang saya sampaikan dalam konteks tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh, terpencil. Kalau teman-teman di Kalimantan merasa terganggu, terhina, saya minta maaf,” ucap Edy.