PKS Sama Edy Mulyadi Menolak IKN Bukan Karena Jakarta! Nada-nadanya Saja Penuh Kebencian dan Hasutan, Karena Ini Nih...

PKS Sama Edy Mulyadi Menolak IKN Bukan Karena Jakarta! Nada-nadanya Saja Penuh Kebencian dan Hasutan, Karena Ini Nih... Kredit Foto: Setpres/Agus Suparto/Handout

Aktivis Gerakan Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto menyindir Partai Keadilan Sejahtera dan Edy Mulyadi yang menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Ferry menduga kalau PKS dan Edy menolak IKN bukan karena ingin Jakarta tetap menjadi ibu Kota. 

Tapi, mereka tak rela karena nantinya nama Joko Widodo (Jokowi) yang akan dihormati dan dikenang. 

"PKS dan Edy Mulyadi dkk menolak ibu kota negara pindah bukan karena ingin Jakarta (dulunya Batavia yang Ibu kota Hindia Belanda) tetap jadi Ibu Kota RI. Bukan. Bukan karena itu. Tapi karena yg dpt kehormatan memindahkan dan akan dikenang, adalah Jokowi. Ndak rela mereka," kata dia dari Twitter @ferrykoto yang dikutip populis.id pada Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Kalah Sama Ferdinand, Edy Mulyadi Malah Ngumpet di Ketek Bini, Ayam Sayur!

Semisal, presiden yang mereka dukung memindahkan IKN, maka dapat dipastikan mereka akan mendukung.

"Coba misal, Presidennya yang mereka dukung, pasti mereka riang gembira dan mendukung Ibu Kota dipindah. Makanya argumen mereka menolak, ndak masuk blas, yang muncul hanya nada-nada kebencian, SARA, dan hasutan," ujarnya.

Baca Juga: Ketua MUI Bereaksi Soal Polri Ingin Petakan Masjid: Kalau Mau Petakan Terorisme, Ya Semua Rumah Ibadah

"Penyebabnya kosong pikiriannya, karena hati dipenuhi benci, kecewa mendalam," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini PKS memang partai yang menolak adanya pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur. Dilanjut dengan Edy Mulyadi yang kini sudah terjerat kasus karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.

Salah satu kutipan Edy Mulyadi yang diduga menghina Kaltim di konferensi persnya berbunyi "Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak (IKN baru)".

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover