Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat.
Pasalnya, kinerja manufaktur Indonesia kembali menunjukkan arah pemulihan yang semakin kuat tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) yang mencapai 53,7 pada Januari 2022 atau naik 53,5 pada Desember 2021.
Airlangga Hartarto mengatakan bahwa PMI yang kembali meningkat di Januari menunjukkan optimisme pemulihan ekonomi terus menguat.
"Dengan demikian, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan masih mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand (51,7), Filipina (50,0), dan Myanmar (48,5)," kata Airlangga di Jakarta, kemarin.
Pemerintah lanjutnya berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendorong performa kinerja sektor manufaktur.
"Kinerja sektor manufaktur yang terus terekspansif perlu diapresiasi. Pemerintah juga akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan," ucapnya.
Sementara itu dari sektor riil, peningkatan demand global menjadi peluang yang juga harus ditangkap. Apalagi dengan output manufaktur Indonesia ke depan yang diperkirakan semakin bertumbuh.
Prospek permintaan barang ekspor diharapkan juga akan terus meningkat. "Terlebih, IHS Markit mencatat bahwa pesanan barang ekspor Indonesia di Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi jika dibandingkan dengan periode bulan Januari sejak survei PMI dijalankan," ucap Ketua Umum Golkar itu.
Sementara itu untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada, pemerintah akan terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan, seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga, hingga timah.
"Di samping itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi," pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Warta Ekonomi.