Sebuah video mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M. Hendropriyono, tersebar di media sosial saat memberikan peringatan kepada provokator.
Dalam video tersebut, Hendropriyono meminta Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Arab untuk tidak menjadi provokator kepada warga yang tidak mengerti apa pun.
Beredarnya video peringatan Hendropriyono itu pun diikuti dengan nama Babeh Aldo dan Haikal Hassan.
Baca Juga: Musuhnya Habib Bahar Dongkol Setengah Mati, Polisi Diminta Buruan Tangkap Babe Aldo
Netizen membagikan video Hendropriyono tersebut ke media sosial, salah satunya akun Twitter @tukangrosok___.
Pada video yang dibagikan, Hendropriyono mengatakan, "Saya ingin memperingatkan bangsa Indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elite yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri, jangan menjadi provokator."
Hendropriyono juga menjelaskan kalau peringatan itu dikatakan olehnya bukan karena ia memiliki sentimen dengan keturunan Arab. Akan tetapi, ia menyadari kalau WNI keturunan Arab lebih dimuliakan oleh masyarakat Indonesia.
"Jangan memprovokasi rakyat yang kita tahu paternalistis sehingga apa kata orang yang dia kagumi, rakyat mengikut saja dan bisa tersesat karenanya," tambahnya.
Ia melanjutkan, "Bukan saya bernuansa SARA, punya sentimen, tidak. Saudara saya itu, mertuanya Surya Paloh itu kan orang Arab, jadi bukan SARA. Tetapi saya ingatkan karena saya lihat di dusun-dusun, di desa-desa, rakyat kita kalo ada orang Arab di situ, semua cium tangan. Kalo China, enggak ada cium tangan sama China di kampung-kampung."
Oleh karena itu, Hendropriyono berharap WNI keturunan Arab tidak menjadi provokator, tapi justru mengayomi masyarakat.