Pigai Vs Jokowi & Ganjar Semakin Panas

Pigai Vs Jokowi & Ganjar Semakin Panas Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai

Nama aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua Natalius Pigai kini tengah ramai dibicarakan. Pasalnya, Pigai disebut melontarkan pernyataan provokatif bernada rasisme ke arah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada cuitan pribadinya, Sabtu (1/10/2021).

Cuitan tersebut mengomentari sebuah video yang menampilkan Ganjar Pranowo tengah mengenakan aksesoris khas Papua dan tengah makan bersama dengan orang asli Papua.

"Jangan percaya dengan orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat Papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. Kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya Penentang Ketidakadilan," tulis Pigai dalam akun Twitter-nya seperti dikutip Senin (4/10/2021).

Baca Juga: Natalius Pigai Naik Darah Lihat Ganjar, Jokowi Ikut Dilibas: Mereka Injak-injak Harga Diri Bangsa Papua

Sontak cuitannya tersebut menjadi perbincangan karena dinilai rasis kepada masyarakat Jawa Tengah. Pigai memperoleh banyak kritik dari banyak netizen maupun para tokoh atas kritiknya tersebut. Salah satunya dinyatakan oleh salah seorang pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha. Menurutnya, pernyataan Pigai itu lebih berbahaya daripada pemberontak bersenjata Papua.

"Orang seperti Pigai ini terlalu kita manja dan kita biarkan dia ngomong semaunya sendiri. Padahal dampaknya memecah belah dan bisa lebih berbahaya dari pemberontak bersenjata Papua," ujar Toha mengomentari cuitan Pigai, Minggu (3/10/2021).

Baca Juga: Abdillah Toha: Omongan Pigai Bisa Lebih Berbahaya dari Pemberontak Bersenjata Papua!

eks-Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean juga turut mengomentari cuitan Pigai tersebut. Ia menegaskan bahwa pernyataan Pigai tersebut memanglah rasis dan menurutnya sangat serius.

"Bung Natalius, saya paham hasrat dan keinginanmu tentang Papua dan nafsu pribadimu di Papua. Bung, tuduhanmu ini SANGAT SERIUS, RASIS, dan MENEBAR PERMUSUHAN SERTA KEBENCIAN BERBAU SARA. Ini ujaran kebencian yang bahaya. Kalau mau jadi pemimpin, jangan dengan jalan provokasi kotor!" tegasnya pada cuitannya, dikutip Senin (4/9/2021).

Pihak pendukung Jokowi dan Ganjar juga turut bersuara terkait pernyataan Pigai. Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer berpendapat bahwa pernyataan Pigai tersebut tak hanya rasis namun juga berbau politis.

"Persoalan Papua itu masalah Orde Baru. Soeharto yang harus diminta pertanggungjawaban. Kenapa tiba-tiba Jokowi dan lucunya Ganjar malah yang diseret. Motifnya pasti politis baik hari ini atau untuk kepentingan 2024. Pigai harus meminta maaf secara terbuka. Ini penghinaan besar terhadap Kepala Negara dan Gubernur Jawa Tengah," ujar pria yang akrab disebut Noel tersebut pada Minggu (3/10/2021).

Selain itu, banyak pula pihak yang menanggapi cuitan Pigai termasuk ujaran SARA dan dapat dibawa ke meja hijau oleh pihak Jokowi dan Ganjar. Pihak istana, tepatnya staf khusus Menkominfo di bidang informasi dan komunikasi Profesor Henry Subiakto beranggapan demikian.

"Pak Jokowi dan Pak Ganjar punya hak hukum untuk mengadukan Pigai. Tapi kedua tokoh itu tentu tidak akan mengadukan ke penegak hukum," kata Henry, Sabtu (2/9/2021).

Guru besar FISIP Universitas Airlangga tersebut berpendapat bahwa Jokowi dan Ganjar memilih untuk tidak merespons pernyataan Pigai tersebut karena dinilai tak ada manfaatnya.

"Karena walau benar dan akan menang, tapi tidak ada gunanya, lebih banyak mudarat melayani petualang politik tak berguna yang suka menuduh di medsos," sambungnya.

Baca Juga: Natalius Pigai Sebut Jokowi dan Ganjar Rampok dan Bunuh Warga Papua, Respon Guru Besar Ini Nampol Banget!

Meskipun Jokowi dan Ganjar secara pribadi tidak melaporkan Pigai, pihak lain yang justru melaporkannya. Adapun yang melaporkan adalah pihak Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) ke Polda Metro Jaya pada Senin (4/10/2021) atas dasar pernyataan Pigai yang dinilai fitnah dan rasis.

Namun, kabar terbaru dari pihak BaraNusa menyebutkan bahwa laporan tersebut ditolak oleh Polda Metro Jaya karena subjek pelaporannya adalah Presiden dan Gubernur Jawa Tengah, sehingga isunya berskala nasional sehingga pihak Polda Metro Jaya dinilai kurang berwenang. Untuk itu, Pihak BaraNusa pun diarahkan untuk berkonsultasi dengan Mabes Polri yang dirasa lebih berwenang menangani kasus tersebut.

"Laporannya dianjurkan untuk diperkuat di Mabes Polri, karena ini isu nasional. Selain itu, cuitan itu disangkut paut sama KKB di papua jadi skalanya nasional sehingga itu bisa meledak lagi," ujar Kuasa Hukum BaraNusa Zaenal Arifin, Senin (4/10/2021).

Baca Juga: Nggak Takut Dipolisikan, Pigai Semakin Menjadi-jadi, Catat! Republik Ini Bakal Geger

Adapun sebelum dilaporkan, Pigai telah melakukan klarifikasi lebih lanjut terkait pernyataannya tersebut. Ia membantah bahwa cuitannya tersebut tidaklah rasis. Pernyataannya tersebut murni kritik kepada Jokowi dan Ganjar dan tidak ada sangkut pautnya dengan masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan.

"Saya adalah penentang rasisme paling terdepan. Tidak ada twit saya yang isinya rasis. Mereka kait-kaitkan dengan rasisme karena sakit hati, dan kemampuan otaknya belum mampu mencerna secara jernih. Saya sudah sebut nama (subjek), frasa "Orang Jawa Tengah Jokowi" itu "AKSIOMA," tandas Pigai, Minggu (3/9/2021).

"Saya sebut nama Jokowi dan Ganjar. Tidak ada hubungan dengan masyarakat Jawa Tengah. Kalau saya tidak sebutkan nama orang maka apa yang anda maksudkan itu betul. Saya sebut nama secara langsung jadi anda salah. Ingat juga Presiden RI dan Mantan DPR RI, Gubernur pejabat publik," pungkas Pigai, Senin (4/10/2021).

Ia juga mengaku tidak gentar apabila akan dilaporkan karena ia merasa dirinya tidak salah. Ia justru menyebut bahwa cuitannya tersebut sudah digiring ke arah yang salah dan berbahaya.

"Laporkan saja. Siapa yang rasis, itu PERASAAN pendukung Jokowi dan Ganjar. Perbuatan hukum itu dilihat dari teks tertulis. Hari itu juga saya laporkan dan geger republik ini. Kalian sudah giring ke area yang salah dan berbahaya!" tegasnya.

Baca Juga: Dengar Ya, Dengar... Pigai Bilang Hanya Sebut Nama Jokowi dan Ganjar, Tidak Ada Hubungan dengan Masyarakat Jawa Tengah

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover