Politisi PDI Perjuangan Ungkap Sebab Ruhut Posting Hoax Foto Anies, Prabowo Dibawa-bawa!

Politisi PDI Perjuangan Ungkap Sebab Ruhut Posting Hoax Foto Anies, Prabowo Dibawa-bawa! Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul

Politisi PDI Perjuangan, Hamka Haq mengungkapkan sebab Ruhut nekat memposting foto hoax Anies Baswedan yang mengenakan pakaian adat Papua. Ia menyebutkan bahwa perbuatan itu sebagai dampak dari polarisasi pasca pemilu 2014 dan 2019.

"Inikan sebenarnya dampak dari polarisasi masyarakat sejak Pemilu 2014 kemudian Pemilu 2019 kemudian terus berkembang sampai sekarang. Dua kelompok ini yang saling merendahkan dengan menyebut kampret dan cebong, dari polarisasi itu lahirlah hal-hal seperti ini," katanya saat dihubungi Populis.id pada Jumat (13/05/2022).

Baca Juga: Alamak! Tak Dapat Belaan, Politisi PDIP Ini Malah Ikut Gerah Gegara Ruhut Posting Hoax Foto Anies Pakai Koteka

Ia juga mengatakan bahwa seharusnya polarisasi tersebut selesai pasca Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, ternyata hal itu hanya isapan jempol, karena perseteruan faktanya masih terus berlangsung.

"Seharusnya sudah selesai ketika Prabowo masuk kabinet, tapi entah bagaimana kelompok kontra Jokowi masih begitu. Hal inilah yang kemudian juga memicu loyalis Jokowi seperti Ruhut," terangnya.

Saat ini, Hamka menilai bahwa perseturuan sudah bergeser dari serangan ke Prabowo, menjadi serangan ke Anies dan loyalis Prabowo juga telah bergeser ke Anies. Menurutnya, perlu ada usaha untuk menyelesaikan perseturuan tersebut.

"Harus ada rekonsiliasi untuk meninggalkan cara berpikir semacam ini, di mana satu sama lain saling merendahkan. Baik dari loyalis Jokowi maupun pihak yang kontra dengan Jokowi. Ini sudah harus dihentikan," tuturnya.

Baca Juga: Ruhut Posting Foto Hoax Karena Ingin Test Ilmu Kebal Hukum, Beneran Nih?

Hamka berasumsi bahwa ada pihak tertentu yang memang sebenarnya ingin terus menjadi kontra Jokowi, namun kelompok tersebut ingin mencari alat atau tokoh untuk memuluskan niat tersebut. Maka, digunakanlah yang pertama Prabowo, kemudian sekarang bergeser ke Anies.

"Kelompok seperti ini boleh jadi hanya menggunakan personal Prabowo dan Anies untuk merendahkan Jokowi. Jadi menggunakan mereka sebagai instrumen untuk mengkritik atau menghina," pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Korban Rasis Ruhut Sitompul, Popularitas Anies Baswedan Bukan Main! Malah Semakin Menjadi-Jadi

"Sekali lagi, saya melihat perlu ada rekonsiliasi serius untuk mengakhiri ini. Karena kalau tidak, perseteruan akan terus berlanjut sampai kapan kita sama-sama tidak tahu," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover