Puan atau Ganjar? Megawati Mengaku Masih...

Puan atau Ganjar? Megawati Mengaku Masih... Kredit Foto: Twitter/@caesar_emil

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasan dirinya belum mengungkapkan siapa calon presiden (capres) yang akan diusung PDIP di pemilihan presiden 2024, mendatang. Megawati mengaku belum selesai melakukan perhitungan.

"Saya sebagai ketua umum harus menghitung gitu loh, jadi perhitungan saya belom selesai," kata Megawati usai menutup Rakernas II PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga: Ssstt... Ini Sosok Presiden yang Diinginkan Megawati ke Depan

Untuk diketahui, sampai saat ini baru dua nama kader PDIP yang disebut bersiap menjadi calon presiden dari si moncong putih. Pertama adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya adalah Ketua DPR Puan Maharani. Banyak penggiat politik menyebut persaingan keduanya telah memanaskan mesin partai pemenang pemilu 2019, lalu.

Dalam pidato penutupan Rakernas II PDIP sebelumnya, Megawati sempat menyinggung soal calon presiden (capres) yang akan diusung PDIP. Ia pun meminta seluruh pihak untuk bersabar.

"Ya sabar lah sedikit, orang waktunya masih dua tahun. Ya boleh dong saya umpetin aja terus," kata dia.

Baca Juga: Megawati Mengaku Belum Selesai Melakukan Perhitungan Capres, Puan: Masih Pakai Kalkulator Ya?

Megawati mengatakan, berdasarkan pengalamannya di dunia politik, menjadi Presiden sebetulnya mudah. Sebab untuk jadi menjadi presiden sudah ada aturannya.

"Tetapi yang sering saya renungkan adalah mencari sosok pemimpin," ujarnya.

Presiden kelima RI itu juga mengatakan bahwa sebagai pemegang hak prerogatif dirinya tak memilih capres hanya karena pertimbangan elektoral semata. Menurutnya pemimpin yang dicari kedepan adalah pemimpin yang diharapkan mampu menjawab tantangan global.

"Maka pemimpin yang saya cari tidak hanya yang mengandalkan elektoral semata. Pemimpin yang didambakan rakyat adalah sosok yang kuat secara ideologis mumpuni yang memiliki kemampuan memimpin tata kelola pemerintahan untuk sebuah negara Indonesia yang begitu besar," ujarnya.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover