Refly Harun Sebut Mahfud MD Hanya Jadi Tameng Pemerintah, Penembakan Laskar FPI Diungkit Lagi

Refly Harun Sebut Mahfud MD Hanya Jadi Tameng Pemerintah, Penembakan Laskar FPI Diungkit Lagi Kredit Foto: Aditya Pradana Putra

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilaiMenteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD hanya menjadi tameng bagi pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin. Dia bilang Mahfud MD selma menjabat menteri, tak bisa mengakkan Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca Juga: Catat! Kalau Sampai Mahfud MD Dicopot, Beuh... Oposisi Semakin Kuat

"Mahfud MD tidak stand bagi penegakan Hak Asasi Manusia, tapi justru berdiri menjadi tameng dari penguasa atau pemerintah," kata Refly Harun di saluran youtubenya Minggu (17/10/2021).

Refly Harun kemudian mengungkit penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu, menurutnya kasus ini tak diselesaikan secara tuntas, seharusnya kata dia, Mahfud MD bisa menyelesaikan dugaan pelanggaran HAM dalam kasustersebut, tetapi nyatanya hal ini sama sekali tak dilakukan.

"Rakyat yang rasional yang tidak punya agenda apa-apa, menginginkan agar kasus ini (penembakan laskar FPI) diselesaikan. Siapa pelaku di lapangannya, siapa master mind nya, siapa pengendara misalnya mobil land cruiser hitam itu semua kan harusnya diungkap," tegas Refly Harun.

Baca Juga: Berani Reshuffle Mahfud MD, Borok Istana Terancam Dibongkar

Tidak hanya itu, Refly Harun menilai, Mahfud MD juga tak berbuat banyak atas pembubaran FPI. Kata dia alasan pembubaran organisasi ini, hingga kini juga masih belum jelas.

"Prof Mahfud juga berdiri di sisi pembubaran FPI, tanpa ada kejelasan, jadi kemarin saya bikin surat tanda terdaftar mestinya SKT (Surat Keterangan Terdaftar), jadi alasan membubarkan FPI pun simpang siur," tuturnya.

Bahkan, Refly Harun mengungkapkan, bahwa Mahfud MD dalam satu kesempatan dengan lantang mengatakan bersedia dilaknat kalau keputusan membubarkan FPI itu keliru.

Baca Juga: Refly Harun Terkejut, Teriakan Faisal Basri Keras Bos! Pak Jokowi, Pecat Moeldoko, Ngabalin dan Luhut!

"Ini tidak ada kaitannya dengan tanggungjawab kepada Tuhan yang Mahakuasa, ini kita bicara mengenai demokrasi dan konstitusi," pungkas Refly Harun.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover