Presiden Jokowi Jenius, Benar atau Tidak?

Presiden Jokowi Jenius, Benar atau Tidak? Kredit Foto: Instagram Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ia baru saja memperoleh pujian dari profesor ternama asal Singapura, Kishore Mahbubani sebagai pemimpin jenius. Pujian tersebut tertuang dalam tulisan Mahbubani bertajuk "The Genius of Jokowi" yang dipublikasi Project Syndicate, Rabu (6/10/2021).

Dalam tulisannya tersebut, guru besar National University of Singapore itu menyanjung Jokowi sebagai pemimpin yang dipilih secara demokratis paling efektif di dunia saat ini. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok pemimpin jenius dan luar biasa karena berhasil memimpin salah satu negara paling sulit di dunia untuk diperintah, yakni Indonesia. Hal ini didasari Indonesia yang membentang 5.125 km dari Timur ke Barat dan dihuni dengan 17.508 pulaunya dan dihuni oleh masyarakat dari beragam etnis, suku, maupun agama.

Tak hanya itu, salah satu dari 100 intelektual teratas dunia tersebut juga menyebut Jokowi telah berhasil membuat sebuah standar model pemerintahan baru yang bisa menjadi contoh bagi negara demokrasi lainnya di dunia.

"Dengan latar belakang ini, Jokowi telah melakukan lebih dari sekadar memerintah secara kompeten. Dia telah menetapkan standar pemerintahan baru yang seharusnya membuat iri negara-negara demokrasi besar lainnya," tulis Mahbubani dalam karyanya tersebut, dikutip Jumat (8/10/2021).

Selain itu, Mahbubani juga menilai Jokowi telah berhasil menjadi jembatan atas kesenjangan politik yang sebelumnya menjadi fenomena di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilannya menggaet lawan politiknya, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi koalisi dalam struktur pemerintahannya, alih-alih hanya menjadi oposisi. Mahbubani menyebut itu sulit dilakukan oleh negara lain, salah satunya Amerika-nya Joe Biden terhadap lawannya Donald Trump.

Kemudian, ia juga menganggap Jokowi mampu membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai Islamis di Indonesia menjadi lebih inklusif. Hal itu yang membuatnya menilai Jokowi telah berhasil menyatukan kembali negaranya yang sebelumnya secara politik dinilai terpecah.

Masih banyak lagi pandangan-pandangan Mahbubani yang melandasi pernyataannya menyebut Jokowi sebagai jenius, mulai dari bagaimana fokus Jokowi mengatasi kemiskinan di Indonesia, peningkatan nilai ekonomi Indonesia, hingga kemerataan pembangunan Jokowi terhadap infrastruktur negara, khususnya di luar Pulau Jawa.

Namun seperti biasa, respons dari berbagai elemen masyarakat terhadap pujian tersebut juga beragam. Bagi pihak pemerintah maupun pihak terindikasi pendukung Jokowi, pujian itu merupakan sebuah pengakuan penting atas pemimpin idola mereka tersebut. 

Daru pihak Istana, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyanjung pujian Mahbubani tersebut. Menurutnya, itu adalah pujian saintifik berbasis data dan ia sangat berterima kasih atas itu karena menjadi bukti kinerja baik sang presiden.

"Terima kasih atas penilaian yang simpatik dan saintifik berbasiskan data dan bukti bahwa Presiden Joko Widodo bekerja keras untuk mewujudkan secara paralel kesejahteraan rakyat dan demokrasi di Indonesia, termasuk kemampuan beliau mengelola perbedaan politik secara dialogis dan demokratis," ucap Fadjroel pada Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Jokowi Disebut Genius, Istana Langsung Sanjung Profesor Asal Singapura

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia bersyukur telah diberikan pemimpin yang mengerti apa yang mereka inginkan.

"Pandailah bersyukur. Bangsa besar ini diberi pemimpin yang mengerti apa yang rakyatnya inginkan," kata Yaqut pada akun Twitter-nya, dikutip Jumat (8/10/2021).

Adapun pihak Partai Demokrat turut mengapresiasi pujian terhadap Jokowi tersebut, meskipun sambil mengungkit bagaimana sang profesor juga pernah memuji pimpinan mereka yang juga mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kami mengapresiasi pujian dari Kishore Mahbubani terhadap Presiden Jokowi. Ini mengingatkan kami atas pujian darinya yang pernah disampaikan kepada Pak SBY pada tahun 2012 yang lalu," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief juga turut mengutarakan hal serupa. Ia mengenang pujian Mahbubani dulu yang menyebut SBY saat menjabat presiden sebagai 'kisah terbesar sepanjang abad'.

"Ikut senang Pak Jokowi dibilang jenius oleh seorang Profesor yang pernah memuji SBY lakukan transformasi yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan telah melahirkan masyarakat kelas menengah baru. "Ini menjadi kisah terbesar sepanjang abad," ungkapnya mengutip kata-kata Mahbubani atas SBY saat itu.

Adapun pegiat media sosial yang juga pendukung Jokowi turut menanggapi pujian tersebut. Ia juga menyinggung sikap pihak Partai Demokrat yang membanding-bandingkan pujian tersebut dengan pujian sebelumnya terhadap SBY.

"Gak usah terlalu dipuji deh pak @jokowi, bikin partai @PDemokrat makin gondok aja..," sindir Denny.

Baca Juga: Jokowi Dipuji-puji Profesor Singapura, Demokrat Ikut Nimbrung, Biasa Aja, SBY Juga Pernah!

Adapun pihak oposisi Jokowi justru mencibir Jokowi dan menganggap pujian tersebut bukan sesuatu yang hebat. Pengamat politik Rocky Gerung bahkan menilai Mahbubani tidak melakukan riset lebih lanjut sebelum melontarkan pujian tersebut.

"Jadi dia harusnya bikin riset si profesor ini kan, tapi saya baca dia cuma wawancara doang, atau bahkan email-emailan, ya pastilah presiden tunjukkan kejeniusannya," ujar Rocky Gerung dalam tayangan di kanal YouTube pribadi yang dikutip pada Jumat (8/10/2021).

Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa jika dibandingkan dengan riset yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat, Jokowi justru ditunjukan sebagai seorang presiden yang gagal.

"Kan mestinya sebagai analis dari Singapura lakukan riset dengan perbandingan apa yang diriset di Australia atau Amerika. Seluruh analis dunia terutama Australia dan Amerika memperlihatkan bahwa presiden jokowi gagal dalam semua hal," katanya.

Rocky bahkan menuding bahwa apa yang dilakukan oleh Mahbubani tersebut hanyalah semacam advetorial memuji-muji Jokowi. Menurutnya, ini justru merupakan penghinaan bagi Jokowi.

"Ini semacam jualan, semacam advetorial memuji-muji Jokowi, itu juga menghina Presiden Jokowi," pungkas Rocky.

Baca Juga: Profesor Singapura Sebut Jokowi Jenius, Rocky Bilang Rakyat Harusnya Malu, Kenapa?

Sebagai informasi, reputasi Mahbubani sebagai akademisi dan intelektual terkemuka sekaligus diplomat jempolan sudah sangatvterkenal di dunia internasional. Ia bukanlah orang sembarangan. Di dunia, namanya masuk dalam daftar 50 besar pemikir paling berpengaruh. Pemikiran-pemikirannya dikenal tajam dan jernih, dibuktikan dengan salah satu bukunya yang berjudul "The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power to The East" (2011).

Berkat kecemerlangannya, Mahbubani disejajarkan dengan sejarawan besar Arnold Toynbee, bahkan dengan sosiolog besar Max Weber. Kehebatannya juga diakui oleh banyak pemikir dunia saat ini, salah satunya Profesor Samuel Huntington. 

Maka dari itulah, apapun yang dikatakan oleh Mahbubani tentunya akan menarik perhatian dunia. Karena itu pula pernyataannya terkait Presiden Jokowi tentu memancing banyak kalangan menjadi heboh dibuatnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover