Sejarawan: Toleransi di Dunia Digital Itu Mudah, Kalau Kita Saling Memahami Satu Sama Lain

Sejarawan: Toleransi di Dunia Digital Itu Mudah, Kalau Kita Saling Memahami Satu Sama Lain Kredit Foto: Istimewa

Sejarawan dan Ketua Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali menyebut toleransi antar masyarakat yang berbeda latar belakang budaya dan agama di ruang digital sebenarnya bukan sebuah perkara sulit yang sukar diterapkan. Kunci membangun toleransi antar masyarakat di dunia digital adalah saling memahami satu sama lain. 

"Toleransi sebenarnya akan mudah dijalani kalau kita paham satu sama lain. Kita mengerti bahwa di balik layar akun media sosial itu ada banyak keragaman, pemahaman yang sangat berbeda," kata Asep Kambali dalam Obral-obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Kita Tidak Sendiri di Internet, Yuk Belajar Toleransi, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: Eng-Ing-Eng, Nggak Ada Angin Nggak Ada Hujan, Kuasa Hukum Bharada Eliezer Mendadak Mengundurkan Diri, Nahloh!

Di dunia maya kerap kali masyarakat berperilaku tidak saling hormat antara satu dengan yang lainnya, silang pendapat yang berujung kata - kata kasar bahkan condong ke arah rasisme acap kali ditemui di berbagai media sosial, namun kebiasan-kebiasan buruk itu  kata Asep masih diubah, karena kegiatan berselancar di dunia maya sekarang mulai diatur dengan berbagai ketentuan yang berlaku. 

"Toleransi itu bisa kita wujudkan, manakala kita memahami sejarah dan kebudayaan bangsa kita," ucap Asep.

Dalam kesempatan yang sama, Content Creator, Ibob Tarigan juga sepakat dengan pernyataan Asep, di media sosial semua warga negara diatur dengan berbagai peraturan dan norma, sehingga para penggunanya tidak bisa sembarangan berperilaku. Ada batasan-batasan yang mesti ditaati, jika itu dilanggar maka urusannya adalah hukum. 

"Media sosial itu untuk mensosialisasikan. semua orang boleh mensosialisasikan apapun, tapi batasnya adalah hukum, norma-norma sosial," ucap Ibob.

Baca Juga: Ada Polisi yang Suruh Bharada E Ngaku Jadi Pembunuh Brigadir J, Kamaruddin Teriak Lantang: Mau Direkayasa Agar Pelaku Tak Jadi Tersangka!

Ibob melanjutkan, ketika semua pengguna internet sudah punya pandangan yang sama dan sudah mulai memahami batasan-batasan tersebut, maka penggunaan internet sebenarnya lebih banyak membawa dampak baik ketimbang sisi buruknya.  

"Dengan kita bisa mengerti apa yang dimiliki orang lain, kita bisa mengerti apa yang harus kita sosialisasikan," ujar Ibob.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover