Andi Arief: Jika Suatu Saat PDIP Jatuh Terkilir, Demokrat Tetap Welcome, Janji Kami Bisa Dicatat...

Andi Arief: Jika Suatu Saat PDIP Jatuh Terkilir, Demokrat Tetap Welcome, Janji Kami Bisa Dicatat... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengaku kaget dengan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut Banteng sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat.

Padahal, menurutnya, tak ada kata perbedaan dalam proses politik. Semua sama. Bahu-membahu membangun bangsa.

“Terus terang, saat ini kami sedang membayangkan PDIP sepenuhnya mempraktikkan toleransi, tidak diskriminatif, dan gotong royong dalam membangun negeri yang demikian besar,” kata Andi dalam keterangannya, Jumat (24/6).

Baca Juga: PDIP Ogah Berkoalisi Bareng Demokrat, Andi Arief Nanya ke Tuhan: Kenapa Kau Ciptakan Pikiran yang Sempit Buat Hasto, Mengapa Tuhan?

Andi menekankan, Demokrat ogah meniru sikap Banteng, yang dinilainya angkuh. Partai berlambang Mercy itu akan terus membuka kemungkinan kerja sama dengan partai apa pun. Tak terkecuali, PDIP.

"Jika suatu saat PDIP jatuh terkilir, tentu kita akan tetap mengajak bergabung bersama, membangun di lapangan yang luas bernama Indonesia. Bisa dicatat janji kami ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sulit bekerja sama dengan Partai Demokrat.

"Kalau saya pribadi, sebagai Sekjen, memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat. Karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," kata Hasto di sela acara Rakernas II di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (24/6).

Hasto menjelaskan, sebagai partai wong cilik, PDIP memiliki kultur pendukung yang sangat berbeda dengan Demokrat.

Baca Juga: Alamak! Murid Tertua Rizieq Shihab Tetiba Tuding Ahok Biang Kerok Politik Identitas: Dia Itu Selalu Menyinggung Kitab Suci Umat Islam

"Koalisi harus melihat emosional bonding. Pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik, yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan," bebernya. 

Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover