Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ngawur membangun sejumlah sumur resapan di sejumlah titik di Jakarta.
Pakar Tata Kota dari dari Universitas Trisakti itu menilai pembangunan drainase vertikal yang digagas Anies Baswedan itu tanpa ada perencanaan matang.
“Gubernur (Anies Baswedan) tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan yang berisikan berapa jumlah sumur resapan di Jakarta, di mana saja persebarannya, kenapa dibangun di situ lokasinya, sehingga terencana matang,” kata Nirwono ketika dkonfirmasi Populis.id Selasa (7/12/2021).
Bukti ngawurnya pembangunan sumur resapan di Jakarta lanjut Nirwono terkonfirmasi dari tata letak sumur resapan yang tumpang tindih, seperti d badan jalan dan dan di atas trotoar yang justru mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Pemda atau gubernur tidak memiliki rencana matang terkait pembangunan sumur resapan, penempatan titik sumur banyak yang tidak tepat seperti di trotoar, dekat BKT, sekitar kali atau kanal, atau di tepi badan jalan yang dapat membahayakan pengendara,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nirwono mengatakan sumur resapan tidak akan efektif meredam banjir skala besar yang rutin terjadi setiap tahun di Jakarta . Idealnya kata dia, sumur resapan hanya membantu mengurangi genangan di lingkungan rumah, sekolah atau perkantoran.
Baca Juga: Anies Perintahkan Evaluasi Kontraktor Sumur Resapan
“Drainase vertikal atau sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro atau lokal seperti di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar atau taman bukan meredam banjir skala kawasan kota,” tandasnya.
Lagi pula lanjut, Nirwono sumur resapan juga tidak bisa dibangun merata diseluruh wilayah Jakarta karena kedalam air tanah yang dangkal.
Baca Juga: Nah Loh, Mas Anies Disebut Jadi Pendana Teroris di NKRI? Ini Bohong Kan, Mas?!
“Untuk daerah Jakarta sumur resapan hanya sesuai dibangun di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur bagian Selatan,” tandasnya.