Habis Rendang Babi Terbitlah Promo Minuman Alkohol, Pendakwah Bernama Muhammad Ini Langsung Meradang: Bangsa Ini Sedang Sakit Parah!

Habis Rendang Babi Terbitlah Promo Minuman Alkohol, Pendakwah Bernama Muhammad Ini Langsung Meradang: Bangsa Ini Sedang Sakit Parah! Kredit Foto: (Instagram @holywingsindonesia/Muhyiddin)

Beberapa waktu lalu, publik digegerkan dengan munculnya rumah makan Padang yang menjual rendang babi.

Kini, masyarakat kembali dihebohkan dengan adanya promosi minuman alkohol yang menggunakan nama Muhammad.

 Baca Juga: Gugatan Kasus Tabung Tanah Ditolak, Yusuf Mansur Ditanya Netizen: Lolos Terus Karena Deket Sama Lingkaran Istana?

Hal itu berawal dari sebuah postingan Holywings pada Rabu (22/6/2022) di media sosial mereka yang berisi promosi.

Namun, yang membuat promosi itu kontroversi adalah Holywings menggratiskan minuman alkohol kepada pelanggan yang memiliki nama Muhammad dan Maria.

Muhammad merupakan nama yang identik dengan Islam dan di dalam agama Islam, minuman alkohol hukumnya haram.

Setelah menimbulkan perdebatan dan menerima banyak kecaman, Holywings akhirnya menghapus postingan promosi itu serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Seorang pendakwah yang bernama Muhammad Assaewad pun ikut menyoroti soal permasalahan tersebut.

Ia menyinggung Holywings yang menyampaikan permintaan maaf setelah postingannya viral di media sosial.

“Sudah Viral Baru Minta Maaf,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @Muhammad_Saewad yang diunggah pada Jumat (24/6/2022).

Tak hanya itu, Ustaz Muhammad Assaewad ini juga menyoroti soal permasalahan rendang babi yang sebelumnya menjadi polemik.

Baca Juga: Astaganaga! Jokowi Dituduh PKI, Refly Harun Malah Bilang: Bukan Sebuah Karangan Tapi Fakta

Menurutnya, bangsa ini sedang sakit parah karena permasalahan rendang babi itu dan nama Muhammad yang terkait dengan simbol agama dikaitkan dengan promosi minuman alkohol.

Ia mengatakan, “Setelah Rendang Babi, sekarang promo minuman alkohol memakai nama terkait simbol agama Islam.”

“Bangsa ini sedang sakit parah,” tegasnya menandaskan.

Ustaz Assaewad menilai harus ada sanksi dan hukuman yang dilakukan agar tidak ada pihak yang memainkan isu SARA sehingga bisa merusak keutuhan di Indonesia.

“Harus ada sanksi dan hukuman agar tidak ada yang memainkan isu SARA merusak keutuhan NKRI,” tutupnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover