Fenomena Politisi Hobi Numpang Mejeng Foto Wajah untuk Kepentingan Politik

Fenomena Politisi Hobi Numpang Mejeng Foto Wajah untuk Kepentingan Politik Kredit Foto: Istimewa

Pegelaran Piala AFF tahun ini memang cukup spesial bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia sepanjang turnamen bermain cukup apik dan melangkah jauh sampai ke final. Pada laga pamungkas yang akan digelar dua leg itu, yakni pada Rabu (28/12/2021) dan Sabtu (1/1/2022), pasukan Garuda akan menghadapi Thailand.

Timnas Indonesia pada turnamen kali ini tampil cukup membanggakan karena berhasil mengalahkan sejumlah lawan kuat. Pada babak grup, tim besutan pelatih kawakan asal Korea Selatan Shin Tae-Yong tersebut berhasil membengkuk rival besar Indonesia, yakni Malaysia dengan skor telak 4-1 untuk kemenangan Indonesia.

Selanjutnya, Indonesia juga berhasil menaklukan tuan rumah pada babak semifinal dua leg dengan selisih agregat cukup besar, yakni 5-3 untuk kemenangan Indonesia. Kini, Indonesia akan berhadapan dengan salah satu tim terkuat di Asia Tenggara, yakni Thailand yang mana sebelumnya berhasil mengungguli Vietnam dengan selisih agregat 2-0.

Puja puji bertebaran dari segenap masyarakat Tanah Air atas ketangguhan Timnas Indonesia yang mampu berhasil melaju dengan apik sampai ke babak final. Pujian juga tak lepas datang dari Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule.

Dalam akun Twitter-nya, Iwan mengunggah cuitan yang berisi doa dan dukungan terhadap Timnas Indonesia yang akan menghadapi babak final.

"Bukan kali pertama kita masuk final, Mari kita berdoa untuk mengetuk pintu langit, agar Allah SWT bersama perjuangan kita di atas lapangan partai final. Dgn doa dan dukungan tanpa henti dari masyarakat Indonesia, ini menjadi waktunya untuk kita angkat piala," tulisnya, dikutip Selasa (28/12/2021).

Namun cuitannya tersebut mendapatkan respon negatif dari sebagian besar netizen lantaran dalam unggahannya tersebut ia mencantumkan sebuah poster bertajuk "FINAL KAMI DATANG" yang menampilkan ilustrasi Timnas Indonesia. Akan tetapi, yang menjadi sorotan adalah tampak foto wajahnya terpampang lebih besar dibandingkan ilustrasi para pejuang Timnas.

Hal ini tentu saja dianggap netizen sebagai ajang politik bagi dirinya lantaran memanfaatkan momentum Timnas untuk kepentingannya sebagai politisi. Banyak pihak yang mencibir bahwa dirinya beserta PSSI yang dianggap tak berbuat apa-apa selama ini tidak pantas untuk tampil lebih dominan dibandingkan Timnas Indonesia dalam gambar tersebut.

Terlebih, rekam jejak PSSI yang selama ini memiliki citra yang buruk di mata masyarakat dan dianggap tidak berkontribusi banyak terhadap perkembangan sepak bola Indonesia semakin membuat dirinya dan PSSI menjadi bahan kritikan. Dirinya dan PSSI dianggap menunggangi momentum puncak Timnas Indonesia demi memperbaiki citra mereka yang buruk.

Baca Juga: Viral Baliho di Semeru, Mbak Puan Minta Maaf Dong, Gak Etis Juga Itu!

Adapun fenomena politisi yang kerap menampilkan foto dirinya pada karya visual yang berkaitan dengan suatu momentum memang bukan hal asing di Indonesia. Hal ini seperti sudah menjadi budaya bagi politisi untuk mendongkrak popularitasnya di hadapan masyarakat dengan cara 'menunggangi' sebuah momentum penting bagi mereka.

Beberapa waktu lalu, momentum bencana erupsi Gunung Semeru juga sempat dimanfaatkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani untuk memasang baliho bergambar dirinya di lokasi bencana. Pada baliho tersebut, tampak Puan menampilkan dirinya seolah bersimpati terhadap penderitaan warga Semeru yang menjadi korban bencana erupsi.

"Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan," tulis baliho tersebut dengan menampilkan foto Puan yang cukup besar memenuhi setengah baliho, lengkap dengan nama lengkapnya dan statusnya sebagai Ketua DPR RI.

Hal itu sempat memancing kritik banyak sekali pihak terhadap Puan lantaran dianggap tak memilik empati terhadap korban bencana. Puan disebut memanfaatkan penderitaan korban bencana untuk kepentingan politiknya dalam mendongkrak popularitas lewat iklan politik berwujud baliho.

Lebih jauh, kejadian serupa yang dilakukan Iwan Bule juga sempat terjadi pada momentum kemenangan atlet bulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang berhasil menyabet medali emas pada pegelaran Olimpiade Tokyo 2020 cabang Badminton Agustus lalu. Saat itu, banyak sekali politisi yang berbondong-bondong mengunggah banner bergambar diri mereka sambil mengucapkan selamat kepada Greysia dan Apriyani.

Persis seperti Iwan Bule, para politisi tersebut menampilkan gambar dirinya dalam banner lebih besar daripada Greysia dan Apriyani sendiri. Mereka seakan tampil untuk mempromosikan diri mereka untuk kepentingan popularitas politik dengan 'menumpang' kepada prestasi Greysia dan Apriyani. Puan juga termasuk di antara para politis tersebut yang melakukan hal serupa.

Hal ini tentu saja dianggap tak etis dan menjengkelkan oleh sebagian besar pihak karena tampak sekali para politisi tersebut secara tak langsung tak menghargai momentum yang dimanfaatkan mereka. Mereka seakan menjadikan momentum tersebut hanyalah sebagai kendaraan pribadi mereka untuk kepentingan politik, sementara mereka tak memiliki andil sama sekali terhadap momentum tersebut. 

Baca Juga: Baliho Puan di Lokasi Bencana Semeru, Yan Harahap: Mungkin Dibenaknya, Masyarakat Bisa Kenyang dan Terhibur Kali

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover