Jadi Trending Topik, Ini Fakta-Fakta Terkait Penemuan Beras Bansos Yang Dikubur Di Depok!

Jadi Trending Topik, Ini Fakta-Fakta Terkait Penemuan Beras Bansos Yang Dikubur Di Depok! Kredit Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Baru-baru ini jagat raya dihebohkan dengan penemuan beras bansos yang dikubur di kota Depok. Berawal dari video yang diunggah di akun sosial media instagram @kabarnegri memperlihatkan seseorang laki-laki yang tengah menggali tanah dan menunjukkan temuan tumpukan beras bansos tersebut. 

Tumpukan beras bansos tersebut ditemukan di lahan lokasi parkir mobil JNE di kelurahan Tirtajaya, Depok, Jawa Barat. Tumpukan beras satu kontainer sudah terkubur kurang lebih 2 tahun sejak tahun 2020. Beras bansos tersebut diperuntukkan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) saat virus covid-19 sedang naik-naiknya dan saat sedang diberlakukan psbb. 

Namun karena ada satu dan lain hal, beras bansos 20kg tersebut dikubur di lahan parkir mobil JNE. Akibat hal ini, warganet merasa geram dan kesal atas tindakan tersebut, karena banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan beras bansos pada saat itu. 

Lantas, seperti apa yang terjadi sebenarnya atas kasus tersebut? Berikut ini fakta-fakta terkait penemuan beras bansos yang dikubur di Depok yang telah dilansir dari berbagai sumber:

  • Beras Tidak Layak 

Usut punya usut, ternyata beras bansos yang dikubur adalah beras yang tidak layak. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). 

Beras bansos ini merupakan beras bantuan presiden (Banpres) pada tahun 2020. Beras ini diduga berasal dari penyaluran tahap 2 dan tahap 4. Namun, saat perjalanan menuju keluarga penerima manfaat beras ini mengalami kerusakan. Sehingga beras ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Akhirnya pihak JNE mengganti dengan yang baru dan beras tidak layak tersebut dikubur.

  • JNE Klaim Sudah Mengganti Dengan Paket Yang Setara

Atas penemuan beras yang dikubur, pihak JNE menjelaskan alasan mengubur beras tersebut yakni pada saat pengambilan dari gudang di Pulo Gadung untuk dianterkan kepada masyarakat, beras tersebut mengalami kerusakan akibat hujan deras. 

Baca Juga: Alamak! Polisi Selidiki Penemuan Beras Bansos Terkubur di Depok, Wah... Kalau Ada Unsur Korupsi...

Pihak JNE pun juga menjelaskan bahwa sudah menggantinya dengan paket yang setara. Namun penjelasan pihak JNE belum disertai dokumen ataupun bukti lain yang menguatkan keterangan pihak JNE. Sehingga polisi masih akan terus melakukan penyelidikan atas kasus ini.

  • Pihak-Pihak Terkait Saling Cuci Tangan 

Terkait kasus ini, polisi meminta keterangan kepada pihak-pihak terkait di antaranya adalah pihak JNE dan Kemensos. 

Pihak JNE menjelaskan bahwa dia bekerja sama dengan pihak DNR selaku vendor dalam penyaluran bantuan sembako bantuan presiden itu. Atas apa yang dilakukan JNE tersebut sudah sesuai prosedur operasi standar serta perjanjian kerja sama yang diteken kedua belah pihak.

Baca Juga: Pemerintah Auto Kirim Tim untuk Cek Beras Bansos yang Dikubur di Depok, Siap-siap! Menko PMK: Kalau itu Benar, Tidak Dibuat-buat, Berarti...

Namun, pihak kemensos bahwa pihaknya tidak mengetahui kerja sama antara Bulog dengan vendor (PT DNR) apalagi dengan JNE. Kemensos di sini hanya bekerja sama dengan Bulog tidak bekerja sama dengan vendor maupun JNE. 

Pun pihak Kemensos mengklaim bahwa beras tersebut bukan milik Kemensos, karena dalam kemasan beras tersebut tidak terdapat logo khusus milik Kemensos. 

"Yang ini tidak ada tulisan bantuan dari Presiden melalui Kemensos, polos saja,” ujar Inspektorat Jenderal Kemensos Dadang Iskandar, di Depok, Selasa (2/8/2022). Beras bantuan presiden selalu memiliki ciri khas. 

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover