Ferdinand Hutahaean yang Keras Mengkritik namun 'Hobi Blunder'

Ferdinand Hutahaean yang Keras Mengkritik namun 'Hobi Blunder' Kredit Foto: Twitter/Ferdinand Hutahaean

Eks-Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tak ada hentinya melontarkan kritiknya di Twitter terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain konsisten mengkritisi kebijakan ajang balap mobil Formula E, Ferdinand juga turut bersuara terkait kampanye anti-rokok yang digalakkan Anies.

Adapun cuitannya ini mengomentari sebuah artikel dari GenPI.co tentang petani tembakau di Lamongan yang kini bisa tenang karena pemerintah kabupaten setempat berencana melakukan mitigasi budi daya tembakau bagi petani.

"Anies kampanye anti rokok, Lamongan Jawa Tengah kembangkan tembakau..!! Cukai rokok adalah penyumbang terbesar pendapatan negara bahkan diatas rekor migas dan tambang. Anies mana ngerti yg gini2, dia cm pengen terhubung dgn dunia luar tp tak pintar cara mainnya. MENTAL PENGEMIS," tulis Ferdinand pada Selasa (5/10/2021).

Baca Juga: Omongan Ferdinand untuk Mas Anies Baswedan Telak Banget! Mental Pengemis

Namun, cuitannya kali ini justru menjadi bahan olok-olok netizen. Pasalnya, pada cuitannya tersebut ia menyebut "Kota Lamongan Jawa Tengah". Adapun netizen mencibirnya karena menurut mereka, pernyataannya tersebut salah karena Kota Lamongan terletak di Jawa Timur, bukan di Jawa Tengah. Tagar #Lamongan pun hingga kini masih menjadi trending di Twitter.

Sebenarnya ini bukanlah pertama kalinya Ferdinand melakukan 'blunder' pada cuitannya. Sebelumnya, Ferdinand sempat beberapa kali menjadi bulan-bulanan netizen akibat pernyataannya yang dinilai netizen salah kaprah, beberapa di antaranya adalah menyebut Gurun Sahara berada di Arab Saudi, hingga menyebut Kota Ngawi terletak di Jawa Tengah.

Pada cuitannya terkait Gurun Sahara, 26 Desember 2020 lalu, Ferdinand awalnya tengah berusaha meledek kubu Front Pembela Islam (FPI) dengan menanyakan apakah mereka tak berminat berkuasa dan membangun markas di Gurun Sahara di Arab yang luas dan tak terurus. Padahal semua tahu, Gurun Sahara berlokasi di Afrika Selatan.

"Gurun Sahara di Arab sangat luas dan tidak diurus sama sekali. Apa kalian tidak minat menguasainya dan membangun markas disana?" cuit Ferdinand saat itu. 

Cuitannya tersebut memperoleh banyak sekali cibiran dari banyak netizen. Namun diketahui keesokan harinya Ferdinand memberikan klarifikasi atas cuitannya yang memancing keriuhan netizen tersebut. Menurutnya, cuitannya tersebut ditujukan untuk menyulut respons dari FPI.

Selain itu, ia juga mengatakan kalau ia pun sebenarnya tahu jika Gurun Sahara itu terletak di Afrika Selatan. Ia melampirkan tangkapan layar direct message (DM) dirinya dengan seseorang yang mencoba mengoreksi dirinya terkait penyeburan Gurun Sahara di Arab. Tetapi Ferdinand menyatakan kalau dirinya pun mengetahui hal itu dan hanya ingin memancing keramaian saja.

"Biar kaum Qadrun makin panas, mereka pikir saya tdk tau, ini percakapan saya di DM yang memberitahu ttg cuitan saya sejak pagi dan ini jawaban saya. Ayo naikkan lagi tensinya drun," ujarnya dengan melampirkan tangkapan layar DM tersebut.

Adapun dalihnya, ia menyebut Arab dengan niat agar menarik kaum 'kadrun' untuk merespons.

"Kalau saya bikin di Afrika tidak menarik. Sebut Arab biar panas. Coba kalau gue twit gurun sahara di Afrika, tidak akan rame, tapi kata Arab itu pasti direspons rame oleh kadrun," pungkas Ferdinand dalam akun Twitter-nya.

Selanjutnya soal pernyataannya yang mengindikasikan Ngawi terletak di Jawa tengah juga memancing hujatan dari banyak netizen pada April lalu. Pada cuitannya tersebut, Ferdinand awalnya menanggapi cuitan Gubernur Anies perihal kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi terkait ketahanan pangan.

Adapun cuitan Anies tersebut berbunyi:

"Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta - BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemkab Ngawi melalui Daya Tani Sembada dan kelompok Tani Sido Rukun Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi untuk kerja sama ketahanan pangan."

Ferdinand pun membalas cuitan tersebut dengan mengatakan seharusnya Anies dan Jakarta berterima kasih dengan Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo.

"Bagus, Pemprov DKI Jakarta memang harus bekerja amankan pasokan beras warga Jakarta. Jakarta harus berterimakasih kepada Jawa Tengah dibawah pimpinan Ganjar Pranowo yang mampu memproduksi beras untuk mencukupi kebutuhan Jakrta dan propinsi lain. Ini prestasi Jateng yang harus ditiru daerah lain," katanya.

Cuitannya tersebut kembali ramai di kalangan publik Twitter dan tagar #Ngawi sempat menjadi trending. Netizen menilai bahwa Ferdinand berpikir bahwa Ngawi berada di Jawa Tengah, yang mana seharusnya di Jawa Timur. Namun, Ferdinand kembali merespons serangan atasnya tersebut. Ia berdalih bahwa cuitannya itu merupakan sebuah cuitan berseri atau utas, masih ada cuitan lanjutan di bawahnya yang menyebut bahwa DKI Jakarta harus bekerja sama dengan daerah penghasil beras, termasuk Jawa Timur.

"Kerjasama Pemprov DKI dengan daerah-daerah lain penghasil beras memang harus dilakukan karena Jakarta tak punya lahan untuk pertanian. Salah satunya dengan jatim. Namun kerjasama ini jangan hanya mencari untung, beli lebih murah, jual dpt untung. Semangatnya harus pada mengamankan stok lebih murah dari Bulog," sambungnya.

Ia juga menyebut pendukung Anies Baswedan adalah orang-orang bodoh yang suka mengkritik sebelum mengetahui duduk masalah.

"Nis, mbo ya bilangin pendukungmu jangan ngegas ngebully sebelum baca yang benar. Komen saya di akunmu tweetnya 2 seri bukan tunggal. Suruh dibaca dulu baru pada teriak-teriak. Mungkin mereka tak pernah dengan tweet berseri, atau memang pada malas baca. Lu ngga malu punya pendukung bodoh-bodoh gitu Nies?" katanya menimpali.

Baca Juga: Kinerja Gubernur DKI Sering Dibandingkan dengan Ahok, Ferdinand: Wajar, Anies Hanya Jago Bicara Tapi Tak Jago Bekerja!

Meski sudah klarifikasi, Ferdinand justru masih mendapat cibiran yang menyebut dirinya hanya berdalih saja. Salah satunya disebabkan cuitannya yang pertama berjarak 12 menit dengan cuitannya yang kedua, sehingga ia dinilai baru menyadari kesalahannya setelah komentar netizen membanjiri cuitan pertamanya.

Adapun setelah memperoleh banyak serangan dari netizen atas cuitan terkait Lamongan tersebut, Ferdinand tetap mempertahankan pendapatnya dan menyebut orang-orang yang menyerangnya hanya suka meributkan hal kecil.

"Fer, kalau ada yg ngomongin kekuranganmu dan mencari2 kesalahan atau kekuranganmu, tersenyumlah dan kamu jangan marah." Kenapa? Tanyaku. "Krn kekuranganmu aja menarik perhatian mereka apalagi kelebihanmu." Kata seorang sahabat..! Benar juga, pantes Qodrun ribut utk hal kecil," tandasnya pada cuitannya, dikutip Rabu (6/10/2021).

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover