Apa Itu Tudjmanisme?

Apa Itu Tudjmanisme? Kredit Foto: Own work

Tudjmanisme merupakan bentuk nasionalisme non-komunis Kroasia yang dikembangkan oleh Franjo Tudjman.

Berdasarkan dari tokoh sejarawan Korasia Ivo banac, Tudjmanisme menyatukan semua bentuk antiliberalisme Kroasia, yaitu fasisme Kroasia dan komunisme Kroasia.

Baca Juga: Biografi Franjo Tudman: Politikus Kroasia yang Memimpin Kemerdekaan Kroasia dari Yugoslavia (1991-1999)

Ideologi ini mengandung unsur pendewaan orang Kroasia yang dimulai oleh Ante Star?evi, kelanjutan dari tradisi konservatif abad ke-20 yang menolak demokrasi liberal, dan campuran ide yang diwakili oleh neokonservatisme.

Rezim yang dihasilkan bersifat otoriter, menciptakan bentuk kapitalisme kroni, dan terlibat dalam penciptaan hegemoni ideologis.

"Pemeriksaan ulang sejarah Kroasia" yang dinyatakan oleh presiden Tudjman sebagian besar didasarkan pada Perang Dunia II di Yugoslavia.

Tudjman kemudian mengimplementasikan kebijakan rekonsiliasi yang membutuhkan bantuan dari nasionalis Kroasia untuk mengkonstruksikan pembentukan negara Kroasia yang merdeka.

Beberapa elemen penting yang terdapat dalam platform politik yakni :

  1. penolakan ideologi komunis dan fasis Ustasha sebagai rezim totaliter supra-nasional yang terkubur oleh sejarah;
  2. menguatkan diaspora Kroasia, tetapi dengan kesadaran bahwa perjuangan untuk Kroasia yang berdaulat akan dipimpin di negara ini;
  3. berusaha untuk membuat kesepakatan dengan Serbia sebagai orang yang paling banyak dan berpengaruh di Yugoslavia,

Tudjman kemungkinan mempertimbangkan kedua opsi:

tinggal di semacam Yugoslavia konfederasi dengan sistem ekonomi hibrida sosialis-kapitalis, serta negara Kroasia yang sepenuhnya independen, dengan prinsip-prinsip liberalisme ekonomi.

Baca Juga: Apa Itu Liberalisme?

Pasca Kematian Tudjman

Franjo Tudjman telah mendominasi politik Kroasia baik di tahun-tahun menjelang kemerdekaan pada tahun 1991 dan di tahun-tahun sejak itu.

Dengan kematiannya, negara itu menghadapi titik balik utama dalam urusannya. Tugas yang dihadapi kepemimpinan baru akan mencakup melembagakan perubahan politik, mempromosikan integrasi Euro-Atlantik, dan meningkatkan standar hidup.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover