Ade Armando Disebut Sudah Tobat dan Sadar Kalo Junjungannya Restui Invasi China ke Indonesia? Berikut Faktanya

Ade Armando Disebut Sudah Tobat dan Sadar Kalo Junjungannya Restui Invasi China ke Indonesia? Berikut Faktanya Kredit Foto: Instagram/Ade Armando

Baru-baru ini, beredar narasi terkait salah satu pegiat media sosial yang cukup kontroversial, Ade Armando yang diklaim seolah membenarkan adanya 14 juta tentara Tiongkok masuk ke Indonesia di era Covid-19 atas restu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia disebut sudah tobat dan sadar karena mau mengakui hal tersebut.

Seperti diketahui, Dosen Universitas Indonesia tersebut memang cenderung terindikasi sebagai salah satu pendukung keras Jokowi bersama pegiat media sosial lainnya seperti Denny Siregar, Eko Kuntadhi, dan lain-lain. Ia bersama yang lainnya kerap dijuluki sebagai buzzer pemerintahan karena kerap sekali mengangkat bermacam narasi yang kerap menyerang pihak yang kontra dengan pemerintah.

Ada pun beredarnya narasi tersebut dianggap sebagai bentuk tobat dan sadarnya Ade setelah selama ini dianggap selalu abai apabila terdapat narasi miring terkait pemerintahan Jokowi. Narasi tersebut pun awalnya muncul setelah beredarnya video yang turut diunggah oleh akun Facebook Hamzah Umarah. Dalam video tersebut, tampak sosok Ade Armando disertai dengan sejumlah narasi sebagai berikut:

"PRANK INVASI CINA KE INDONESIA. BUZZER YG UDA TAUBAT DAN SADAR."

Untuk cek fakta, ternyata narasi yang diklaim pada video yang beredar tersebut adalah keliru. Faktanya, hal ini merupakan informasi salah yang sudah sejak lama beredar di tengah masyarakat. Sebelumnya, sempat pula ditemukan narasi senada dalam video yang muncul di kanal YouTube LIDAH RAKYAT pada 10 September 2021 lalu. 

Dalam video tersebut, ditampilkan seolah Ade Armandi meyakini penuh bahwa benar isu masuknya 14 juta tentara Tiongkok direstui oleh Jokowi. Nyatanya, video tersebut sudah disunting sedemikian rupa dari video aslinya tayang di kanal YouTube CokroTV pada 21 Agustus 2021 dengan judul "PRANK INVASI VINA KE INDONESIA | Logika Ade Armando."

Jika ditonton, memang benar bahwa Ade menyinggung soal informasi terkait belasan juta tentara Tiongkok masuk ke Indonesia selama masa pandemi. Tetapi, konteks yang sedang dibawa Ade saatr itu adalah sedang mengungkap contoh 'pernyataan tidak berdasar' yang beredar masif tengah masyarakat. 'Pernyataan tidak berdasar' yang dimaksud tersebut ialah terkai9t isu invasi China ke Indonesia lewat belasan juta tentara yang masuk ke Tanah Air.

Dalam video itu, Ade pun memberikan pernyataan sebagai berikut:

"Kelompok-kelompok kadrun terus memanfaatkan kegentingan situasi Covid-19 ini untuk membangun kebohongan tentang apa yang mereka sebut Invasi China ke Indonesia. Saat ini beredar di beberapa WhatsApp group, tulisan-tulisan yang seolah merujuk pada penyelidikan intelejen, tentang invasi China ke Indonesia. Bagi kita yang berakal sehat, informasinya sangat tidak masuk akal. Namun kalau kita baca berbagai respons yang disampaikan, kita layak khawatir bahwa kebohongan yang terus diulang-ulangi ini, sangat mungkin menyesatkan pikiran banyak warga biasa. Saya kutipkan saja tulisan-tulisan yang seolah....," kata Ade.

Ada pun kalimat terakhir 'saya kutipkan saja tulisan-tulisan yang seolah.." yang disebutkan Ade tersebut dimaksudkan sebagai upaya Ade mencontohkan daftar 'pernyataan tidak berdasar' yang beredar di masyarakat, bukan berarti Ade turut meyakini pernyataan tersebut seperti yang diangkat dalam narasi di atas yang mengklaim Ade membenarkan isu Invasi China ke Indonesia.

Selain itu, di akhir video pun Ade lanjut menegaskan bahwa pernyataan tak berdasar itu merupakan imajinasi mereka yang tidak berakal sehat. Menurutnya, informasi ini mudah menjadi konsumsi orang yang sejak awal memiliki kebencian terhadap sesuatu.

"Bagi mereka yang tak berakal, kisah-kisah provokatif ini bisa menjadi landasan kebencian yang akan terus tumbuh. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat," tegasnya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa narasi tersebut adalah hoaks. Merujuk kepada '7 Tipe Mis dan Disinformasi' hoaks ini tergolong ke dalam kategori 'misleading content' atau konten yang menyesatkan, yakni penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah itu atau individu.

Dalam hal ini, pelaku menggunakan narasi sesat yang mengklaim bahwa Ade membenarkan isu terkait invasi China ke Indonesia lewat belasan juta tentara dan sudah direstui Presiden Jokowi. Hal ini dilakukan pelaku untuk membingkai seolah Ade telah sadar dan bertobat bahwa sosok yang terindikasi kerap didukungnya, yakni Jokowi, telah melakukan kesalaha karena merestui invasi China yang masih belum diketahui pula kebenarannya.

Baca Juga: Lagi, TKA Tiongkok di Indonesia Diklaim Sebagai Tentara Merah, Benarkah?

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover