Tua-Tua Keladi, Kekuatan Besar JK Bakal Pengaruhi Jalannya Pilpres 2024

Tua-Tua Keladi, Kekuatan Besar JK Bakal Pengaruhi Jalannya Pilpres 2024 Kredit Foto: Istimewa

Mantan Wakil Presiden RI dua periode Jusuf Kalla (JK) disebut-sebut masih memiliki pengaruh besar di kancah perpolitikan Indonesia. Bahkan kabarnya JK kini sudah menyiapkan sosok capres dukungannya untuk maju dalam kontestatsi Pilpres 2024 mendatang.

Terdapat sejumlah sosok yang rumornya menjadi andalan JK untuk diusung maju sebagai capres pada 2024. Adapun tentunya, sosok yang didukung JK tersebut kemungkinan akan memperoleh tambahan kekuatan berangkat dari pengaruh JK yang hingga kini masih besar.

Salah satu yang paling muncul ke permukaan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. JK memang diketahui memiliki hubungan spesial dengan cucu dari Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan tersebut. Hal ini bahkan sempat diakuinya sendiri soal dukungan terhadap Anies pada Pilkada DKI 2017 lalu.

"Saya yang mendukung dia (Anies) jadi calon gubernur, itu benar," Kata JK seperti dikutip dari kanal YouTube BeritaSatu, Rabu (27/10/2021).

Kabar dukungan JK terhadap Anies pun diamini oleh Pengamat Politik Universitas Andalas, Asrinaldi. Menurutnya, JK cenderung akan mendukung Anies pada Pilpres 2024 mendatang layaknya ia mendukung pada Pilkada DKI 2017. Meski begitu, ia menilai bahwa dukungan JK terhadap Anies tetap bergantung pada situasi politik pada 2024 nanti.

"Preferensi JK sangat kuat ke Anies Baswedan," ujarnya dikutip dari GenPI.co, Rabu (27/10/2021).

Ia menyebutkan salah satu pertimbangan politik JK untuk mendukung Anies ialah terkait siapa pendamping Anies pada Pilpres 2024.

"Apakah juga dekat secara emosional dengan JK atau tidak? Kalau dekat, tentu akan didukung pasangan Anies ini," imbuhnya.

Banyak pengamat yang menilai sosok JK meskipun di masa senjanya masih memiliki kekuatan besar dan lihai bermanuver di kancah perpolitikan Indonesia. JK yang kini sudah tak lagi memegang jabatan di pemerintahan dan juga tak lagi memimpin Partai Golkar pun disebut masih memiliki barisan pendukung yang sangat kuat.

“Tentu beliau (JK) masih memiliki pendukung,” kata Asrinaldi.

Asrinaldi juga menyebut bahwa JK punya jejaring di dunia politik yang tak bisa dianggap enteng. Hal tersebut menurutnya sangat bermanfaat bagi JK bila dirinya memilih ikut terjun sebagai playmaker bagi pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 mendatang.

“JK adalah tokoh nasional yang sudah malang melintang dalam politik pada zaman Orde Baru dan Reformasi. Tentu bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan dalam aktivitas politik,” sambungnya.

Baca Juga: Nggak Ada Ampun! Hubungan Anies Baswedan - JK Dibongkar Habis-habisan

Isu peran JK untuk mendukung Anies pada Pilpres mendatang juga menuai respons dari Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab. Menurutnya, JK memang sudah menyiapkan skema politik untuk Pilpres mendatang. Skema tersebut yakni mendorong sosok pilihan JK untuk ambil bagian di Pilpres 2024, yang mana diramal sosok tersebut adalah Anies.

"Saya kira sampai saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies yang terlihat," kata Fadhli pada Selasa (26/10/2021).

Ia menyebut, jika memang Anies merupakan pilihan JK, maka Anies akan memperoleh dukungan besar dan segala upaya akan dilakukan JK untuk memenangkannya.

"JK akan habis-habisan mendukungnya," sambungnya.

Selain Anies, Fadhli menyebut bahwa JK juga memiliki sejumlah opsi lain sebagai antisipasi, yakni menyiapkan sosok cadangan seperti Menteri Parekraf Sandiaga Uno atau Menteri BUMN Erick Thohir.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa terkait isu JK yang mendukung Anies menjadi Presiden. 

"Sejauh ini saya melihat bahwa Jusuf Kalla adalah sosok yang cukup berpengaruh bagi Anies apalagi soal karir politiknya. Di antara yang elektabilitasnya moncer hanya Anies yang cukup dekat ke JK. Bisa jadi ini pilihannya JK," ungkap Herry, Minggu (24/10/2021).

Kekuatan JK di percaturan politik Tanah Air pun seakan diakui oleh banyak pihak. Bahkan, banyak kalangan yang memberikan JK label 'king maker' yang mana bisa memberikan pengaruh besar terhadap peta perpolitikan. Hal ini juga diamini oleh Herry Mendrofa.

"Cukup tepat jika Jusuf Kalla dijukuli king maker karena pengalamannya di politik yang begitu matang," tandasnya.

Ia menilai, tangan dingin JK tak perlu diragukan lagi. Ia menilai banyak faktor yang menjadi alasan kuat mengapa JK begitu powerfull dalam politik Tanah Air.

"Jusuf Kalla adalah pengusaha, pernah jadi menteri, ketua umum parpol, dan wakil presiden dua kali," paparnya.

Ia juga menyebut bahwa sejumlah pengalamannya tersebut pula yang membuatnya memiliki jejaring yang begitu besar dan bisa dikapitalisasi oleh JK sebagai modal untuk kepentingan Pilpres. Hal ini pula yang akan digunakan JK untuk mendorong sosok figur untuk maju menjadi capres.

"Atas dasar modal dan tetap mempengaruhi kebijakan. Pasti JK tidak akan menyia-nyiakan momentum untuk dorong figur," jelasnya.

Baca Juga: Eng-Ing-Eng... Capres Pilihan Jusuf Kalla Akhirnya Terbongkar Juga, Jangan Kaget Dengar Nama Sosoknya..

Pengamat Politik Zaki Mubarak juga menyetujui apabila JK diberi julukan sebagai king maker. Menurutnya, kekuatan JK merupakan yang paling besar pengaruhnya nanti pada 2024, khususnya dalam mengusung Anies Baswedan untuk menduduki kursi Presiden.

"Dia menjadi king maker. Meski tak memegang Golkar, JK masih menjadi patron banyak politisi. Terlihat saat Pilkada DKI lalu, gerbong politik Pak JK menjadi salah satu penentu kemenangan Anies yang sukses mengalahkan Ahok. Yang jelas dia akan mainkan kembali Anies dan Sandiaga karena elektabilitas keudanya masih bagus," terangnya.

Lebih jauh, Zaki juga memaparkan bagaimana kuatnya JK sampai disebut sangat berpengaruh dalam perpolitikan Indonesia. Ia bahkan menyebut bahwa JK tidak butuh pihak yang mem-back up dirinya di belakangnya. Ia menyebut JK sendiri saja sudah sangat kuat untuk bermanuver.

"Pak JK itu sendiri orang kuat dalam percaturan politik Indonesia, terutama dari segi finansial dan jaringan. Jadi, dia sendirilah inisiatornya. Dia juga menjadi patron sejumlah politisi, terutama beberapa kepala daerah, termasuk menjadi patron bagi pengusaha-pengusaha besar, " katanya.

Hal senada juga diucapkan oleh Fadhli Harahab. Ia menyebut bahwa JK adalah sosok 'Imam Besar' bagi para pengikut dan simpatisannya.

"Jika ditanya siapa sosok di belakang JK, itu dirinya sendiri. JK dengan pengaruhnya dan relasinya. JK memiliki jaringan yang kuat di berbagai kalangan, elit politik, birokrasi, pengusaha, akademisi, tokoh agama, sampai ormas dan kepemudaan. JK bisa saja menggerakkan seluruh jaringannya untuk mengarahkan siapa yang akan diusung di Pilpres nanti," ucapnya.

Lebih lanjutm Fadhli juga menjelaskan bagaimana pesona JK yang sangat fleksibel dan bisa dekat dengan siapa saja. Hingga saat ini, JK masih tetap menjaga kebesaran jejaring politiknya. Ia menyebutkan sikap luwes JK merupakan kunci mengapa ia bisa berkawan dengan bermacam kalangan yang berbeda profesi, status, hingga ideologi.

"Karena, beliau punya gerbong solid. Punya modal finansial kuat, satu lagi figur yang moderat. Seluruh kalangan masuk. Kalau diibaratkan, JK seperti angin bisa menembus lubang-lubang kecil. Bayangkan saja, dari yang ekstrem kiri sampai ekstrem kanan bisa didekati, nasionalis sampai berpaham agama bisa dijembatani. Modal kuat itu saya kira sangat potensial dimainkan JK di Pilpres mendatang untuk memengaruhi bahkan menentukan siapa yang bakal diusung parpol," tukasnya.

Selain luwes dalam membentuk jejaring, JK juga dikenal sebagai sosok oportunis yang pandai membaca peluang, berangkat dari latar belakangnya sebagai pengusaha besar di Indonesia. Hal ini seperti dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto.

"JK dikenal pandai dalam membaca peluang dan melakukan kalkulasi politik, bagaimanapun JK sepertinya tengah membangun investasi dan jaminan politik di masa depan bagi dinasti politiknya," kata Satyo pada Minggu (24/10/2021).

Satyo juga menyinggung soal kekuatan JK yang terus bersinar meskipun kini usianya telah menginjak hampir kepala delapan.

"Dari segi umut JK boleh tua, tapi dalam dunia politik beliau masih powerfull," tegas Satyo.

Baca Juga: Strategi Jusuf Kalla di Pilpres 2024, Mau Nyapres?

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover