Apa Itu Republikanisme?

Apa Itu Republikanisme? Kredit Foto: Wikimedia Commons

Republikanisme merupakan teori pemerintahan yang menekankan pada partisipasi warga negara untuk kepentingan masyarakat bersama.

Bagi pemerintahan yang menganut sistem republikanisme, bahwa tanggung jawab dan tugas warga negara adalah yang terpenting. Selain itu, warga negara harus mengesampingkan kepentingan pribadi atas kepentingan publik.

Baca Juga: Geger Akun Pengkritik Pemerintah Diretas! Rocky Gerung Teriak: Kita Mau Dirumuskan Sebagai Pengacau?

Republikanisme memiliki perbedaan dengan liberalisme yang mengutamakan hak-hak pribadi dan individu, republikanisme justru menekankan hak-hak publik dan kewajiban warga negara untuk bekerja sama dalam mendukung komunitas mereka.

Histiografi Republikanisme

Republikanisme berakar pada ide-ide politik dan sipil kuno klasik, seperti yang diungkapkan dan dipraktikkan di komunitas kota Yunani dan di Republik Roma.

Ide-ide ini dihidupkan kembali selama era Renaisans di Eropa Barat, khususnya di republik berbasis kota di Italia utara, seperti Florence, Genoa, dan Venesia.

Filsuf Prancis terkemuka Pencerahan Eropa, seperti Montesquieu dan Jean-Jacques Rousseau, juga mengajukan ide-ide politik republik.

Sejarah republikanisme terkenal sejak pertengahan abad ke-20 dimulai dengan eksplorasi gagasan tentang tradisi republik Inggris yang didorong oleh buku Zera Fink “The Classical Republicans: An Essay in the Recovery of a Pattern of a Thought in Seventeenth-Century England”, yang pertama kali muncul pada tahun 1945.

Baca Juga: Nggak Takut Dipolisikan, Pigai Semakin Menjadi-jadi, Catat! Republik Ini Bakal Geger

Dalam karya itu, Fink menunjukkan bahwa ada mitra politik untuk kebangkitan ide-ide klasik dan praktik di bidang sastra, seni dan arsitektur pada abad keenam belas dan ketujuh belas.

Fink memberikan diskursus eksplisit tentang 'republik' yakni, sebuah negara yang tidak dipimpin oleh seorang raja dan prinsip turun-temurun tidak berlaku secara keseluruhan atau sebagian dalam menentukan kepemimpinan.

Penerapan Republikanisme di Negara-Negara

Para pendiri Amerika Serikat menggabungkan ide-ide republikanisme dan liberalisme dalam pembentukan pemerintahan konstitusional mereka yang dirancang untuk menjamin hak-hak individu yang melekat dan tidak dapat dicabut.

Era pendirian menghasilkan teori hibrida republikanisme liberal yang berkembang menjadi republik demokratis Amerika Serikat dan kemudian mempengaruhi penyebaran demokrasi perwakilan dan konstitusional di seluruh dunia.

Para pendukung model demokrasi partisipatif lebih menekankan republikanisme daripada liberalisme, tetapi kedua sistem pemikiran politik memiliki tempat dalam gagasan mereka tentang pemerintahan yang baik.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover