Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan Prabowo Subianto ketiban sial gara-gara didukung Budiman Sudjatmiko. Gara-gara manuver eks PDI Perjuangan itu, dosa-dosa masa lalu Prabowo kembali diungkit publik. Kasus penculikan dan penembakan aktivis 98 kembali bahas. Hal ini kata Yunarto bisa saja membuat publik urung memilih Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau saya pribadi melihatnya, ini blunder buat Pak Prabowo. Kalau kita baca monitoring, dari pemberitaan terkait Budiman, Budiman mendapatkan panggung. Tetapi pembicaraan mengenai kasus ‘98, peculikan aktivis, itu malah menjadi bunyi kembali,” ungkap Yunarto Wijaya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (26/8/2023).
Baca Juga: Kendaraan Politik Sudah Siap, Erick Thohir Punya Peluang Besar Jadi Cawapres Prabowo?
Yunarto mengatakan Budiman Sudjatmiko adalah salah satu korban penculikan aktivis pada 1998, sehingga akan mendapatkan panggung politiknya lagi, sedangkan untuk Prabowo Subianto justru memancing sentimen negatif.
“Karena perbincangan yang selama ini menjadi beban buat Pak Prabowo dan yang membayang bayangi selalu Prabowo Subianto naik turun terkait dengan ‘98 yang penculikan aktivis karena adanya Budiman Sudjatmiko itu malah naik kembali,” tandas Yunarto.
Sebagaimana diketahui, Budiman Sudjatmiko mendadak mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, hal ini membuat dirinya dipecat PDIP. Manuver Budiman bikin geger publik sebab dulunya menentang keras Prabowo Subianto. Budiman adalah seorang aktivis 98 yang aktif mengkritik Prabowo.