Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Din Syamsuddin sangat kesal dengan pernyataan bakal calon Presiden usungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya(KKIR) Prabowo Subianto yang mengaku menyesal telah didukung kelompok intoleran dan radikal pada Pemilu 2019 silam.
Pernyataan Prabowo itu disampaikan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie beberapa waktu lalu. Maklum saja PSI saat ini sedang mesra-mesranya dengan Prabowo Subianto setelah mereka membatalkan dukungan buat Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Blunder! Benar-benar Blunder, Manuver Budiman Sudjatmiko Bikin Dosa Masa Lalu Prabowo Diungkit Lagi
“Tidak sedikit dari mereka yang menilai Prabowo bukan seorang pemimpin amanah, tapi pemimpin yang berkhianat,” kata Din Syamsuddin Senin (28/8/2023).
Ia menanyakan, siapa yang dimaksud kelompok intoleran. Jika itu merujuk pada kelompok Islam, Din Syamsuddin bilang sikap itu bisa diartikan sebagai Islamofobia.
“Diksi kelompok intoleran juga perlu dikritisi. Kalau itu diindikasi kepada kelompok Islam, maka pernyataan itu bernada tuduhan dan merupakan bentuk Islamofobia,” ujarnya.
“Tidak elok kiranya kalau narasi politik yang dikembangkan oleh para politisi bersifat tendensius dan insinuatif, karena nanti akan dibalik bahwa sesungguhnya penuduh kelompok lain intoleran adalah sang intoleran sejati,” tambahnya.
Padahal kata dia, Prabowo dapat dukungan besar dari umat Islam pada 2019. Menurutnya, dukungan itu sangat berarti.
“Kalau tidak ada dukungan itu maka perolehan suaranya tidak akan besar dan dia akan kalah besar, serta political leveragenya rendah,” terangnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, sikap Prabowo yang demikian yang dibeberkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie pada dasarnya merugikan Prabowo.
Baca Juga: Kendaraan Politik Sudah Siap, Erick Thohir Punya Peluang Besar Jadi Cawapres Prabowo?
“Pernyataan demikian bersifat tendensius dan sinistik, karena dialamatkan kepada berbagai kelompok Islam yang pada Pilpres 2019 mendukung Prabowo Subianto,” ucapnya.