Lembaga Survei Indonesia atau LSI mengklaim Bakal Calon Presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan meraup untung besar di Pilpres 2024 mendatang lantaran mendapat limpahan suara dari pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Tak main-main persentase pendukung Prabowo yang beralih mendukung Anies Baswedan pada 2024 diperkirakan mencapai 40 persen.
Mereka tak mau lagi mendukung Prabowo Subianto yang juga kembali maju pada Pilpres 2024 karena berbagai alasan.
Baca Juga: PKB Chek Out, Prabowo Kembali Ketiban Sial, Kalah Lagi... Kalah Lagi...
"Pemilih Prabowo di 2019 itu cukup banyak yang pindah dari Prabowo sekitar hampir 40 persen," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan kepada wartawan Kamis (31/8/2023).
Adapun pendukung Prabowo di Pemilu 2019 yang mendukung Anies Baswedan di 2024 mencapai 39,1 persen. Namun, tetap Prabowo Subianto mendapat lebih banyak dukungan mencapai 52,5 persen.
Tak hanya itu, pemilih partai Gerindra, Golkar dan PKB di 2019 juga cenderung memilih Prabowo di 2024. Sedangkan, pemilih Nasdem, PKS, Demokrat, PAN dan PPP di 2019, cenderung menjatuhkan suaranya ke Anies Baswedan.
"Jadi, mungkin deklarasi Golkar kemarin cocok tuh dengan ini karena pemilih cenderung ke Prabowo. Pemilih Golkar 2019 ya," kata dia.
Survei terbaru LSI ini dilakukan periode 3 sampai 9 Agustus 2023. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Metodologi survei menggunakan metode multistage random sampling. Kemudian, jumlah responden 1.220 responden. Survei tersebut menghasilkan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Lalu, teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel.