PDIP Jegal Ahok Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

PDIP Jegal Ahok Maju Pilkada DKI Jakarta 2024 Kredit Foto: Hiro

Pegiat media sosial Hasyim Muhammad melihat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjegal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Mulanya Hasyim menyayangkan publik yang diam ketika Ahok dijegal PDIP yang merupakan partai politiknya sendiri untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, berbeda dengan reaksi terhadap Anies Baswedan.

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2024 Persaingan Internal Istana

"Banyak orang teriak Anies dijegal istana supaya nggak maju Pilgub Jakarta. Tapi orang-orang diam ketika Ahok dijegal oleh parpolnya sendiri," ungkapnya, dikutip dari akun x pribadinya, Kamis (5/9).

Selanjutnya, dirinya mengatakan PDIP jelas menjegal AHok karena tidak mengusungnya padahal mempunyai rekam jejak bagus ketika memimpin Jakarta periode 2014-2017. "Nggak ada yang nuduh PDIP jegal Ahok. Padahal itu jelas di depan mata. Ahok gubernur DKI terbaik. Tapi nggak diusung," imbuhnya.

Diketahui, PDIP mengusung Pramono Anung-Rano Karno sebagai cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengungkapkan pertimbangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memilih keduanya. Ia mengatakan Pramono-Rano Karno menjadi jalan tengah di tengah senter nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sehingga bisa menyatukan kedua basis pendukung yang berbeda.

"Bisa disebut beliau (Pramono Anung-Rano Karno) menjadi jalan tengah yang kemudian nanti bisa diharapkan mem-bridging antara dua kelompok ini," kata Deddy kepada wartawan di DPP PDIP, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Detik.

Ia mengatakan PDIP telah menganalisa siapa dan bagaimana pendukung Anies maupun Ahok ketika Pilkada berjalan, dan meyakini adanya pertentangan, sehingga diambil jalan tengah untuk menyatukan.

"Kita menyadari kemudian bahwa dua kutub ini sangat ekstrem perbedaannya. Kelompok pendukung Pak Ahok, kelompok pendukung Pak Anies. Sehingga kemudian muncullah alternatif itu kembali Pak Pramono Anung sebagai jalan tengah dari dua kutub ini," jelasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover