Jurnalis Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief mengungkapkan berdasarkan pernyataan Suswono, Ridwan Kamil hanya ingin calon wakil gubernur (cawagub) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendampinginya di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Dan menurut pria yang akrab disapa Hersu itu, cara berpikir Ridwan Kamil tepat, karena dengan dipasangkan bersama cawagub dari PKS, salah satu keuntungan pentingnya adalah Anies Baswedan batal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca Juga: Pramono Anung Minta ini ke Anies Sebelum Pilkada DKI Jakarta Digelar, Bukan Dukungan!
"Dia enggak peduli siapa saja yang dicalonkan pokoknya yang penting dari kader PKS, saya kira ini cara berpikirnya Ridwan Kamil ini tepat, yang pertama ini yang paling penting, kalau dengan PKS itu kan dipastikan berarti PKS itu batal mengusung Anies Baswedan," ucapnya.
"Dan kalau kemudian PKS itu batal mengusung Anies Baswedan ya berarti pintu Anies itu untuk maju ke Pilkada Jakarta itu jadi tertutup, dan itu yang membuat Ridwan Kamil itu menjadi pede maju di Jakarta," dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Senin (9/9).
Sebelumnya, bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono mengungkapkan Ridwan Kamil (RK) berdedia maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 hanya jika berpasangan dengan kader dari partainya, PKS.
RK menyampaikannya ketika menghadiri deklarasi 'Relawan Berkah' di Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2024).
Mulanya Suswono mengatakan niatnya bersama RK bekerja untuk bermanfaat bagi warga Jakarta. "Sebetulnya saya dengan Bang Emil ini sama, sama-sama hanya niat ingin bekerja untuk bermanfaat bagi warga Jakarta," katanya.
Jika diberi pilihan antara Jawa Barat dan Jakarta, menurutnya RK akan memilih di Jawa Barat, tapi karena tugas memilih di Jakarta, namun dengan syarat wakilnya dari PKS, sehingga membuat dirinya terpilih.
"Beliau kalau saja ditanya pilih mana Jakarta atau Jawa Barat. Pasti kalau boleh memilih dia pasti akan mengatakan memilih Jawa Barat. Karena sudah lebih pasti menangnya begitu ya. Tapi karena ini tugas. Beliau ditugaskan harus ke Jakarta cuma waktu itu dia minta syarat," jelasnya.
"Saya boleh ke Jakarta asal syarat wakilnya dari PKS. Nah itulah yang menjadikan akhirnya jadilah saya yang ditugaskan," imbuhnya.