Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan 3 faktor besar yang membuat Anies Baswedan tidak maju sebagai calon gubernur (cagub) di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Pertama menurut Refly Harun faktor Anies Baswedan sendiri, kedua dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dan ketiga istana baru yang artinya Presiden terpilih Prabowo Subianto dan istana lama yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Anies Baswedan Dijegal Pilkada 2024 Bukan Karena Ditakuti
"Kalau kita melihat faktor yang membuat Anies tidak maju itu ada tiga hal yang besar, bahkan saya katakan bisa bisa lebih banyak faktor, faktor Anies sendiri, kemudian faktor Megawati atau PDIP, faktor istana baru dan istana lama, jadi itu berkelindan menjadi satu," ungkapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (19/9).
Sementara sebelumnya, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengungkapkan alasan sebenarnya Anies Baswedan batal diusung PDIP untuk maju di Pilkada DKI Jakarta November mendatang.
Dalam perbincangan bersama Denny Sumargo, Rano Karno tidak menampik Anies merupakan salah satu kandidat yang dikuatkan, bahkan masih menjadi jagoan dibanding Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan kader PDIP.
"Tentu survei menjadi pegangan. Ahok juga nggak tersinggung, Anies lebih tinggi dari Ahok," kata Rano Karno saat berbincang bersama Denny Sumargo, dikutip dari YouTube, Selasa (17/9).
Ia pun membocorkan alasan Anies tidak jadi diusung PDIP, dirinya menyinggung penolakan menjadi kader dengan mengibaratkan suatu pemimpin harus berasal dari daerah yang dipimpinnya.
"Logikanya, kita mau milih RT di kampung sini. Pantesnya RT kampung sini adalah orang yang tinggal di sini. Lo tinggal di RT sebelah, mau jadi RT di kampung sini kan nggak bisa," sebut Rano Karno.