Isu perang bintang di tubuh polri menyeruak setelah sejumlah kasus yang melibatkan pejabat polisi bermunculan belakangan ini, diantaranya adalah kasus Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dan konsorsium 303 dan yang terbaru adalah kasus penjualan narkoba oleh Irjen Teddy Minahasa.
Kedua kasus ini disebut-sebut punya keterkaitan, penangkapan Teddy disinyalir merupakan serangan balik dari geng Ferdy Sambo. Spekulasi liar ini menjadi omongan masyarakat di media sosial.
Baca Juga: Kliennya Diseret ke Meja Hijau, Febri Diansyah Tetiba Ngaku Putri Candrawathi Depresi Berat, Hmmm!
Menanggapi hal ini, Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengatakan bisa jadi spekulasi liar itu ada benarnya, sebab di dalam tubuh Polri sendiri terdapat banyak geng. Dia menyebut efeknya bakal fatal kalau antar geng polisi ini kemudian mulai berkompetisi.
"Kalau antara mereka membangun rivalitas dengan cara destruktif atau toxic, ini berbahaya, seolah yang mereka lakukan adalah kebaikan penegakan hukum. Namun, yang terjadi sesungguhnya adalah praktik pemangsaan (predatory)," kata Reza Indragiri Minggu (16/10/2022).
Reza Indragiri menilai, apabila antar subgrup Polri itu bersaing dengan cara destruktif, maka hal tersebut bisa merusak kohesivitas organisasi kepolisian.
"Kalau organisasi kepolisian sudah tidak kohesif, maka masyarakat yang merasakan mudaratnya," ujar penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Baca Juga: Teddy Minahasa Versus Ferdy Sambo, Perang Geng Judi Lawan Geng Narkoba: Polisi Rasa Kartel Meksiko!
Diberitakan sebelumnya, isu perang antar bintang ini ramai didiskusikan warganet. Salah satu yang menyorot hal ini adalah pengguna instagram @jevuska
"Perang Bintang. geng judi vs geng narkoboi," kata salah satu netizen pengguna instagram dengan nama akun @jevuska dikutip Populis.id Senin (16/10/2022).
