Menteri BUMN Sekaligus ketua PSSI diteriaki orang tua korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Itu dilakukan oleh seorang ibu bernama Rini Hanifah saat Erick dan Presiden Joko Widodo meninjau ke Pasar Bululawang, Malang, Selasa (25/7/2023).
Wanita paruh baya itu berteriak histeris di tengah kerumunan massa yang menyambut kedatangan kepala negara, wanita itu meminta keadilan kepada Erick Thohir atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan anaknya, sebab dalam kasus ini tiga tersangka divonis sangat ringan, kendati perbuatan mereka menewaskan 135 orang.
Baca Juga: Pendukung Anies Kena Gampar! Rekomendasi FIFA Jelas Banget, Rumput JIS Wajib Dibongkar
"Bapak Erick Thohir tolong saya pak!," teriak Rini dilansir Populis.id Rabu (26/7/2023).
Entah didengar atau tidak, Erick Thohir nampak tak menggubris teriakan histeris ibu Rini, hal ini yang membuat dirinya semakin kesal. Jengkel gara-gara teriakannya tak digubris Rini lantas kembali berteriak kencang.
"Bapak pembohong!," teriak ibu Rini.
Namuni lagi-lagi teriakan Ibu Rini diacuhkan. Rini yang kecewa karena permintaan tolongnya tak digubris lantas menyebut Erick Thohir pembohong. Ketidakberdayaannya untuk menegakan hukum dalam kasus Kanjuruhan sama halnya memberikan dukungan kepada para pelaku kerusuhan.
"Bapak Erick Thohir janji bapak mengusut tuntas (kasus Kanjuruhan) mana pak? Bapak mendukung pembunuh anak saya pak!," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, tiga orang telah divonis bersalah dan dua terdakwa lainnya divonis bebas atas kasus kerusuhan Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan kematian 135 orang. Namun, para keluarga korban tetap mendesak pemerintah dan PSSI menuntaskan kasus hukum tersebut.
Para keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menganggap pengusutan kasus tidak memenuhi rasa keadilan. Terlebih, para terdakwa hanya dijerat pasal kelalaian, bukan penganiayaan, pembunuhan atau pembunuhan berencana.
Majelis hakim menjatuhkan vonis bersalah kepada Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris. Dia dihukum 1 tahun 6 bulan atau 1,5 tahun penjara.