Jurnalis senior Hersubeno Arief menilai oligarki akan menghalangi calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta karena kebijakan yang diberlakukannya saat menjabat sebelumnya sangat bertentangan dengan kepentingan mereka.
Selain itu, Anies Baswedan juga mempunyai hambatan lain jika ingin kembali menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta, yaitu dengan minimnya partai politik yang ingin mengusungnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Baca Juga: Persilakan Pindah Ibu Kota ke IKN, Anies Hanya Butuh Jakarta
"Tapi saya kira kalau kemudian kita bicara soal kemungkinan peluang Anies untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta itu handicapnya sekarang luar biasa besar ya Bung Rocky, bukan hanya soal perahu yang dari partai-partai politik tetapi pasti ada operasi-operasi yang dilakukan oleh oligarki untuk menghalangi dia kembali," ucapnya.
"Karena saya kira mereka sudah bisa tahu ketika Anies 5 tahun berada di Jakarta ya memang kebijakan-kebijakan dia sangat bertentangan dengan kepentingan para oligarki," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (7/5).
Sementara sebelumnya, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024), Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil menempati posisi elektoral tertinggi untuk Pilkada DKI Jakarta, lalu disusul Anies Baswedan.
“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin, dikutip dari Kompas TV.